Kamis, 22 Maret 2012

MY SCHOOL, MY STORY, MY LIFE PART I

PART I
Aku hanya bisa termenung sambil melihat salju yang berjatuhan di luar jendela.Aku yakin di luar sangat dingin.Maka itu aku memutuskan untuk di dalam rumahku yang hangat ini.Aku segera beranjak karena sudah mulai bosan hanya melihat butiran butiran salju yang terus menyelimuti bumi.Aku mengambil album foto dan buku diaryku yang sudah hampir 1  tahun belakangan ini sudah tak pernah ku sentuh sama sekali.Album itu segera ku buka dengan perlahan – lahan.Ketika melihat wajah – wajah yang sangat familiar, aku pun teringat sesuatu.Bahkan saat membaca lembaran demi lembaran buku diary aku teringat kembali.
Ini adalah masa sekolah menengah pertamaku.Semua baru.Teman baru, sekolah baru, suasana baru dan sebagainya.Namun tidak denganku.Aku hanya harus pindah ke sekolah sebelah untuk sekolah menengah pertama.Semua terlihat sangat aneh.Bahkan teman – teman ku yang baru hanya beberapa.Di sekolah yang elite ini aku juga tak bisa menemukan suasana baru.Tapi, sampai akhirnya aku menemukan orang baru yang mau berkenalan denganku. “Siapa namamu?” Tanya seorang gadis yang sebaya denganku.Aku hanya menatapnya.Namun ia hanya tersenyum. Aku pun segera menjawab. “Fany, Kau?” “Jane” Katanya sambil tersenyum.Ku akui, senyumnya memang manis.Itu karena lesung pipi mengias di pipinya yang mulus itu.Ketika itu aku dan Jane hanya berdiam diri seperti batu.Namun tiba – tiba ia menarik ku. “Ini adalah Negara baruku.Pulang sekolah nanti, apa kau bisa mengajak ku berkeliling Negara ini?” Tanya Jane. “Apa? Aku rasa jika berkeliling Negara ini, kau sudah gila” Jawab ku dengan nada tinggi.Jane kembali tersenyum.Aku semakin sebal karena melihat lesung pipinya yang membuatku iri. “Hahaha, maksudku berjalan – jalan di wilayah terdekat saja” Kata Jane.Aku hanya terdiam. “Bagaimana? Kau mau kan?” Pinta Jane. “Hmm” Jawabku sambil mengangguk.Jane kembali tersenyum.
Saat di kelas Jane duduk sebangku denganku.Anaknya sangat aktif di kelas.Ini yang membuatku minder setengah mati.Aku kira Jane hanya gadis cantik biasa yang suka berdandan dan sangat norak.Tapi ternyata ia pintar.Mungkin lebih pintar di bandingkan denganku.Ia sangat aktif.Lebih aktif di bandingkan denganku yang hanya bisa diam dan tak suka banyak bicara.Bahkan saat mengerjakan soal matematika, ia lebih cepat selesai di bandingkan aku dan teman – teman yang lainnya.Aku pikir Jane adalah orang yang benar-benar hebat.Tapi tidak untuk sekarang, karena aku belum membuktikannya.
Pulang sekolah pun tiba.Ia sangat bersemangat.Dan mungkin ia akan segera menagih janji padaku.Sejujurnya aku sangat malas untuk keluar pergi jalan – jalan siang yang panas ini.Apa lagi Jane belum terlalu kenal denganku.Tapi sudahlah, aku rasa dia teman yang baik.Selama berjalan – jalan, Jane-lah yang paling bersemangat.Ia terus bernyanyi sepanjang jalan.Suaranya memang bagus, itu semakin membuatku iri hati.Mungkin benar, Jane adalah orang yang sangat sempurna yang pernah diciptakan.Tapi aku hanya terdiam. “Fany, apakah di dekat sini ada kedai es krim? Aku ingin sekali makan es krim” Pinta Jane. “Di depan sana” Kataku sambil menunjuk arah ke kedai es krim. “Karena seharian ini aku sudah mengajakmu berkeliling kota, aku juga akan mentraktirmu” Kata Jane.Jane sangat baik.Ini di luar dugaan.Ku kira Jane adalah orang yang sombong.Aku hanya tersenyum.Beberapa saat kemudian, sudah tersedia es krim rasa papermint dan es krim soda blackberry,Aku dan Jane melahap es krim itu dengan nikmat. “Kau tinggal dimana?” Tanya Jane. “Perumahan southwales” “Yang benar? Aku juga.Rumahmu nomor berapa?” “B12” “Wow, Amazing! Rumahku B13.Kita tetangga!” Sorak Jane. “Jadi, aku bisa setiap hari main ke rumahmu, ya” Kata Jane lagi. Aku hanya kembali tersenyum.Setelah lelah berkeliling kota, aku dan Jane segera pulang.
Hari – hari berlalu dengan sangat cepat.Seperti biasa, jika ada tugas dari sekolah, Jane selalu main ke rumahku.Dan kami mengerjakannya secara bersama – sama.Jane selalu mengotak – atik mc book ku.Tapi aku biarkan saja. “Fany, ini foto siapa?” Tanya Jane penasaran.Aku segera beranjak dan terkejut ketika melihat Jane sedang membuka folder fotoku.Aku segera menutup mc book ku dengan cepat. “Jangan buka itu!” “Kenapa? Apakah yang tadi itu pacarmu?” Tanya Jane.Seketika wajahku menjadi sangat merah seperti kepiting rebus. “Aaaaa, iya kan? Itu tadi pacarmu? Siapa namanya? Ayo beritau” Pinta Jane. Jika aku beritau pun Jane tak akan tau siapa yang ada di foto itu. “Bukan siapa – siapa.Dia hanya teman biasa” Jawabku jujur. “Benarkah? Aku rasa ia sangat cocok denganmu” “Tak usah memuji.Ini sudah sore, apakah kau tak pulang ke rumah?” “Hmmm, kenapa harus pulang sekarang? Lagi pula jika aku pulang tak akan menghabiskan waktu lebih dari 1 menit di jalan kan?” Aku menyerah, Jane masih ingin berlama – lama disini. “Baiklah, jangan buka folder itu lagi” Pintaku. “Baiklah, nona cantik” Kata Jane tersenyum.
Pagi yang sangat cerah.Bahkan kicauan burung lebih keras dari biasanya.Aku dan Jane brangkat ke sekolah bersama – sama.Kini aku dan Jane seperti saudara kembar yang sangat tak mirip dan mempunyai kepribadian yang beda.Aku masih sangat labil untuk anak yang baru duduk di kelas 7 sekolah menengah pertama.Begitu juga dengan Jane.Aku suka dengan sikap Jane yang sangat ceria dan aktif.Meski terkadang ia sangat naïf.
“Fany! Ayo bernyanyi” Pinta Jane saat melihatku di ruang musik. “Ooh tidak! Kenapa Jane harus ada disini?” Pikirku. “Kenapa kau menghampiriku?” “Aku melihatmu disini.Maka itu aku menghampirimu.Apa tak boleh?” Aku kembali terdiam.Lalu aku duduk di depan piano dan mulai menekan tuts – tuts itu dengan perlahan.Tanpa aku sadari, Jane ikut bernyanyi mengikuti alunan lagu yang sedang aku mainkan.Aku tak berhenti, aku terus melanjutkan hingga selesai.Aku dan Jane tersenyum.Seseorang pun masuk ke ruang musik tanpa mangetuk pintu dan bahkan tak izin sama sekali.Ia masuk sambil bertepuk tangan sambil tersenyum.Aku dan Jane terkejut.

To Be continued...

Kamis, 02 Februari 2012

Flower To Angel Part IV

PART IV
Hari masih siang.Kibum mengajak Hyuri ke padang ilalang.Padang itu cukup luas.Hyuri merasakan angin lembut yang meniup rambutnya. “Kenapa kau mengajak ku kemari?” Tanya Hyuri. “Sebenarnya ada yang ingin aku katakana padamu.Tapi…” “Tapi apa?” “Lupakan.Lebih baik kita bermain – main disini” Ajak Kibum.Kibum dan Hyuri bermain kejar – kejaran dan bermain petak umpat.Mereka berdua tampak riang dan akhirnya tergeletak berlawanan arah di padang itu sambil menatap langit. “Hari ini melelahkan, tapi sangat menyenangkan” Kata Kibum sambil tersenyum. “Benar! Aku ingin ini lebih lama” “Kita bisa setiap saat kemari” Hyuri menatap Kibum. “Tidak” Jawab Hyuri putus asa. “Kenapa?” Tanya Kibum yang lalu menatap Hyuri. “Entahlah.Sudahlah, lupakan” Kata Hyuri yang kembali menatap langit biru. “Ayo kita berhayal!” Ajak Hyuri. “Berhayal apa?” Tanya Kibum. “Apa pun!” “Baiklah!” Kata Kibum. “Hei lihat awan itu! Mirip seperti bebek!” Tunjuk Hyuri ke langit. “Tidak.Bagiku awan itu lebih mirip seperti anak ayam” “Hmmm, lihat awan yang itu! Mirip seperti benua Australia!” “Aku rasa tidak.Awan itu lebih mirip bunga” “Ya” Jawab Hyuri pasrah. “Hei lihat!!! Awan itu seperti ayam yang sedang bertelur!” Teriak Kibum sambil menunjuk langit. “Tidak! Bagiku itu lebih mirip pulau Bali!” Protes Hyuri. “Benar juga.Hmmm, aku ingin ke Bali” “Aku juga” Jawab Hyuri.Kibum terbangun. “Aku lelah.Ayo kita pulang” Ajak Kibum.Hyuri segera berdiri.Kibum dan Hyuri menelusuri padang ilalang itu. “Hyuri” Kata Kibum.Hyuri menatap Kibum. “Aku ingin sesuatu” Kata Kibum. “Apa?” “Hmmm, entahlah.Aku juga bingung.Sudahlah, lupakan” Kata Kibum.
Sesosok gadis yang tergeletak lemah di ranjang rumah sakit.Wajahnya masih tak begitu jelas karena tabung oksigen yang di tempelkan di mulutnya.Gadis itu sangat pucat.
Malam pun tiba.Hyuri menghidangkan makanan di meja makan.Kibum dan Hyuri pun menyantap makanan itu. “Hmmm, tumben sekali masakanmu enak” Puji Kibum. “Apa biasanya tidak enak?” “Bukan, bukan begitu.Tapi ini lebih enak dua kali lipat dari biasanya” Kata Kibum.Hyuri hanya tersenyum.Selesai makan malam mereka berdua menuju balkon. “Lihat bintang itu!” Tunjuk Kibum. “Begitu bersinar bukan?” Tanya Kibum. “Benar” Jawab Hyuri.Angin malam membuat tubuh Hyuri semakin dingin.Hyuri melihat jam tangan lagi.Jarumnya sudah berada di area oranye.Tapi Hyuri masih tak peduli. “Hyuri, apa maksudnya jam tangan aneh itu?” Tanya Kibum penasaran. “Nanti kau juga akan mengerti” Jawab Hyuri. “Apa maksudmu?” “Lupakan saja” Jawab Hyuri.Kibum semakin penasaran.Namun ia hanya terdiam. “Kibum, apa kau mempunyai batu safir biru?” Tanya Hyuri. “Tidak.Kenapa?” “Tidak, aku hanya bertanya”Jawab Hyuri.Kibum kembali terdiam.Malam ini Hyuri tidur lebih awal.Kibum pun juga tidur lebih awal.
Tengah malam, Dada Hyuri terasa sakit.Namun ia masih menahannya.Ia melihat jam yang melingkar di tangannya.Jarum jam sudah mendekati jarum merah.Hyuri segera melepas jam itu.Ia segera pergi dari apartement.Hyuri tiba di rumah sakit.Ia menatap dirinya yang telah berbaring.Ini saatnya ia berbaring, dan mungkin juga saatnya untuk menuju surge.Ia sudah tak menemukan orang yang tulus untuk hidupnya.Semua sangat tulus padanya, tapi Hyuri tak punya siapa – siapa lagi.Orang tuanya sudah lebih dulu di surga.Mungkinkah malam ini juga malaikat menjemputnya?
Jam 03.00 dini hari, Kibum terbangun dan baru menyadari bahwa Hyuri sudah tak ada di apartementnya.Ia masih mengantuk.Namun ia melihat jam tangan Hyuri yang tergeletak di sofa.Tak hanya itu, ada serangkaian bunga yang tergeletak.Kibum memandangi jam tangan Hyuri yang tergeletak.Jarumnya semakin mendekati garis merah.Kibum memang tak mengerti, namun akal sehatnya masih berjalan.Ia teringat kata – kata Hyuri malam itu. “Hyuri, apa maksudnya jam tangan aneh itu?” Tanya Kibum penasaran. “Nanti kau juga akan mengerti” Jawab Hyuri. “Apa maksudmu?” “Lupakan saja” Jawab Hyuri.Kibum semakin penasaran. Kibum segera meraih jam tangan itu dan segera menuju rumah sakit.Namun ia teringat lagi perkataan Hyuri.“Kibum, apa kau mempunyai batu safir biru?” Tanya Hyuri. “Tidak.Kenapa?” “Tidak, aku hanya bertanya”Jawab Hyuri. Sepertinya teka – teki ini akan terungkap.Kibum melajukan mobilnya dengan kencang.Namun angannya memngingatkan sesuatu. “Kakek, aku menemukan ini saat memotong rumput” Kata Kibum. “Itu batu safir.Batu itu sudah lama ada diantara rerumputan.Tapi aku biarkan.Terkadang batu itu bersinar, terkadang sinarnya kembali redup” Jelas Kakek Jang. “Ooh, apa Kakek tak mengambilnya.Jika batu ini di jual, uangnya lumayan untuk membuka usaha Kakek” Kata Kibum. “Tidak.Aku yakin, pasti suatu saat ada yang membutuhkannya” Kata Kakek Jang. Ia memutar arah mobilnya ke rumah Kakek Jang.Ia mengetuk pintu Kakek Jang dengan terburu – buru. “Ada apa?” Tanya Kakek Jang. “Selamat pagi, maaf Kakek, aku mengganggu tidurmu.Kakek, aku boleh meminjam batu safir itu? Aku sangat membutuhkannya.Sepertinya Hyuri dalam keadaan yang sangat salah.Aku ingin menyelamatkannya” Pinta Kibum.Kakek Jang segera mengambil batu safir itu dan memberikannya kepada Kibum.Kibum segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.Ia sudah cemas.Ia tak peduli dengan pakaian pajama yang melekat dan sandal berkepala boneka anjing yang masih dipakainya.Kibum melihat jam itu, semakin dekat dan dekat dengan garis merah.
Akhirnya Kibum sampai di rumah sakit.Ia melihat ruangan yang ditempati Hyuri.Dokter bersama rekan – rekannya mengelilingi Hyuri yang masih dalam keadaan tidak sadar.Suasana begitu menegangkan.Tampak beberapa sahabat dekat Hyuri yang panik dan berdoa.Waktu semakin berlalu.Kibum terpaksa masuk ke dalam ruangan.Karena ia menyadari, bahwa jarum jam sudah berada di garis merah meski tak sepenuhnya.Dokter sudah mencegah, namun Kibum berhasil masuk.Kibum segera meletakan batu safir biru itu di genggaman tangan kanan Hyuri.Lalu ia menempelkan batu yang di pegang Hyuri ke dada tepatnya ke hati Kibum.Kibum memejamkan mata dan berdoa.Batu itu belum bereaksi apa pun.Dalam pikiran Hyuri, Hyuri terbayang semua masa lalunya sebelum koma.
Orang tua Hyuri sudah tak ada karena kecelakaan.Hyuri tak bisa melanjutkan kuliahnya karena harus melanjutkan perusaahaan Ayahnya.Itu adalah amanah dari sang Ayah. “Lim Hyu Ri, jalankanlah perusahaan itu dengan baik.Jangan sampai kau sia – siakan.Dan ingat, carilah orang yang bisa menyayangimu dengan tulus.Jadilah anak yang baik” Itu adalah amanah Ayah Hyuri yang terakhir.Semua berlalu cepat.Lim Hyu Ri, Lim Hyu Ri dan Lim Hyu Ri.Namanya semakin terkenal di setiap telinga bagi para president direktur.Lim Hyu Ri adalah president direktur termuda yang menjalankan perusahaan Ayahnya dengan sangat baik.Waktu kembali berjalan.Hyuri terus di kejar wartawan.Entah wartawan apa yang mengejarnya hingga seperti ingin membunuh Hyuri.Hyuri melajukan mobilnya sangat kencang.Angannya melihat ada seorang gadis cantik berambut ikal membawa rangkaian bunga menyebrang jalan.Gadis itu hanya melihat Hyuri.Hyuri sudah membunyikan klakson mobilnya berkali – kali.Tapi gadis itu hanya terdiam sambil menatap mobil Hyuri dengan tatapan senang.Nasib tak bisa dihindari, Hyuri tak sempat menginjak rem dan terpaksa harus membanting setir hingga hampir masuk ke jurang.Dengan cepat Hyuri membuka Sit beltnya dan segera membuka pintu mobil.Hyuri loncat dari mobil.Ia terlempar cukup jauh.Mobilnya sudah masuk jurang.Hyuri tergeletak lemah di tengah jalan, ia masih bisa melihat bahwa gadis itu menebar senyuman padanya dan meletakkan rangkaian bunganya di depan pandangan Hyuri.Hyuri tak bisa berbuat apa – apa.Seketika ia tak teringat apa – apa lagi.Hingga di kemudian hari, ia melihat sesosok Kibum.Kibum yang sangat baik meski awalnya cuek.Ia selalu mengikuti Kibum, hingga akhirnya Kibum mau berteman dengan Hyuri.Sosok Kibum terus ada di pikiran Hyuri.Wajah Kibum sudah tak bisa hilang dari pikiran Hyuri.
Tiba – tiba batu safir itu bersinar.Para dokter dan rekannya melangkah mundur.Mereka tak tau ini bertanda apa.Detak jantung Hyuri kembali berjalan.Hyuri seakan ingin membuka matanya.
Dua tahun kemudian…
Kibum kembali bersama orang tuanya.Bahkan kedua orang tuanya kembali bersatu.Kibum hidup bahagia.Kibum semakin mengerti.Ia meninggalkan dunia aktingnya.Ia melanjutkan perusahaan Ayahnya.Kibum sudah menjadi direktur perusahaan Ayahnya.Biar pun untuk menjadi president direktur ia harus lebih bersabar menunggu waktu.Waktu semakin terus berjalan.Kenangan masa lalu terlupakan.Kini Kibum adalah Kim Kibum.Donghae menjadi penyanyi terkenal.Sedangkan Changmin  menjadi sutradara hebat.
Hyuri adalah Hyuri.Ia sudah kembali nyata.Ia mengunjungi Kakek Jang.Ia bercerita banyak pada Kakek Jang. “Kau sungguh beruntung.Itu tandanya dia adalah orang yang memang tulus mencintaimu.Mungkin dia memang di utus untuk menjadi pendampingmu kelak.Dan mungkin dia yang di maksud Ayahmu” Kata Kakek Jang.Hyuri hanya tersenyum mendengar perkataan Kakek Jang.Sebuah mobil mewah parkir di depan rumah Kakek Jang.Sesosok lelaki tampan dengan menggunakan jas keluar dari mobilnya.Tak salah lagi.Hyuri dan Kakek Jang sangat mengenali wajah itu.Itu Kibum.Kim Kibum.Hyuri menatap Kibum.Kibum tersenyum.Hyuri segera memeluk Kibum. “Terimakasih untuk semuanya” Kata Hyuri sambil tersenyum dan meneteskan air mata.Kibum tersenyum dan memulai memeluk Hyuri. “Aku juga berterimakasih banyak padamu” Kata Kibum.Hyuri tak bisa menahan harunya. “Hyuri, aku minta, kau jangan menghilang lagi.Aku ingin kau selalu di sampingku.Aku sekarang sudah tak keberatan jika kau mengikutiku atau muncul tiba – tiba.Dan aku berjanji, tak akan membentakmu lagi” Kata Kibum. “Kau menyindirku ya?” Protes Hyuri sambil mendorong sedikit tubuh Kibum. “Tidak, aku bersungguh – sungguh” Jawab Kibum.Kakek Jang tertawa. “Sudahlah, ayo bersatu.Lebih bagus jika kalian akur” Kata Kakek Jang.Hyuri dan Kibum tersenyum.Kibum segera merangkul Hyuri. “Ini untukmu nona cantik” Kata Kakek Jang memberikan serangkai bunga untuk Hyuri.Hyuri menerima dengan senyuman.Bunga itu masih segar. “Baiklah, aku sudah membuat roti panggang.Siapa mau?!” Tanya Kakek Jang. “Aku mau!!!!” Jawab Kibum dan Hyuri serempak.Mereka bagaikan anak kecil yang berebut makanan yang disediakan oleh Kakek tercinta.

The End

Flower To Angel Part III

PART III
Hyuri siap merangkai bunga.Ia sangat bersemangat.Ternyata pesanan hari ini sangat banyak, sehingga Hyuri harus merangkai bunga yang banyak.Banyak client yang ingin bertemu langsung dengan Hyuri, tapi Hyuri menolak. “Tidak, Kek.Aku tidak bisa.Kakek, maafkan aku” “Tidak apa – apa.Jika kau tak mau ya tidak usah.Aku tak memaksa” Kata Kakek Jang penuh senyuman.Rangkaian bunga itu selesai sampai waktu istirahat. “Aku lelah sekali” Keluh Hyuri. “Kau lelah?” Tanya Kakek Jang. “Iya, tumben sekali aku lelah sekali.Tapi, pekerjaan ini sangat menyenangkan!” Kata Hyuri mencoba membuat Kakek Jang tetap senang.Suara klaksos mobil terdengar dari luar.Ternyata Kibum.Ia segera masuk ke dalam menghampiri Hyuri dan Kakek Jang. “Halo, Kakek” Sapa Kibum. “Halo, Nak.Tumben sekali siang ini datang kemari? Apa kau tak ada syuting?” Tanya Kakek Jang. “Tidak, aku sedang libur sekarang.Jadi aku kesini.Kek, apa sekarang waktu istirahat?” Tanya Kibum. “Iya, ada apa?” “Bolehkah aku mengajak Hyuri keluar sebentar? Sebentar saja” Kata Kibum. “Tidak! Pekerjaanku belum selesai.Lebih baik perginya nanti saja ya!” Tolak Hyuri. “Tidak apa – apa.Jika ingin pergi, pergilah dulu” Kata Kakek Jang. “Uuhh, tidak! Aku tidak mau! Jika pekerjaan ini sudah selesai, baru aku mau pergi dengannya” “Hyuri, kau kemarin sudah berjanji padaku!” “Hyuri, kau kan sudah berjanji padanya.Tidak baik jika tak di tepati” Bela Kakek Jang yang berpihak pada Kibum. “Tidak! Aku tak bilang berjanji padamu! Kakek, dia berbohong! Aku tak berjanji padanya.Aku bersumpah.Lagi pula, apa kau mengizinkanku pergi jika pekerjaanku belum selesai?” Tanya Hyuri. “Tidak apa – apa.Kau kan bisa melanjutkannya nanti atau besok” Jawab Kakek Jang.Kibum hanya menjulurkan lidahnya ke arah Hyuri. “Aha! Aku punya ide bagus!” Kata Hyuri. “Tugasku merangkai bunga sudah selesai.Lalu, tugas merapikan taman dan memotong rumput di taman baru dikerjakan setengah.Kibum, kau libur kan? Lebih baik kau membantu Kakek Jang.Dan aku akan membantu membersihkan rumah Kakek Jang saja.Bagaimana? Kakek Jang pasti sangat senang!” Usul Hyuri. “Ooh Tuhan.Harusnya aku tak usah datang kemari.Lebih baik aku istirahat dirumah” Kata Kibum dalam hati. “Kibum! Tak usah banyak mengeluh! Ayo cepat bekerja!” Kata Hyuri.Kali ini Hyuri seperti majikan Kibum.Kibum segera membantu Kakek Jang.Sedangkan Hyuri merapikan rumah.Di rumah itu banyak sekali barang – barang antic yang mungkin harganya selangit bila di jual.Disana juga tampak bingkai foto yang terpajang sangat rapi.Terlihat seorang anak perempuan yang lima tahun yang lalu sebaya dengannya.Mungkin dia adalah Jang Ji Min.Gadis itu tersenyum penuh pesona dan bahagia di kelilingi bunga – bunga yang bermekaran.Wajahnya sangat cantik dan manis.Kulitnya putih bersinar.Rambutnya yang ikal membuatnya semakin cantik.Hyuri hanya tersenyum melihat Ji Min.Mungkinkah beberapa hari ke depan ia bertemu dengan Jang Ji Min?
Sementara itu, Kibum sangat bersemangat untuk membantu Kakek Jang.Saat memotong rumput, Kibum melihat sebuah batu berkilau diantara rumput – rumput itu.Kibum semakin penasaran.Ia mendekati batu itu.Batu itu adalah batu safir biru.Warnanya sangat indah.Ia lalu mengambilnya dan segera memberikannya kepada Kakek Jang. “Kakek, aku menemukan ini saat memotong rumput” Kata Kibum. “Itu batu safir.Batu itu sudah lama ada diantara rerumputan.Tapi aku biarkan.Terkadang batu itu bersinar, terkadang sinarnya kembali redup” Jelas Kakek Jang. “Ooh, apa Kakek tak mengambilnya.Jika batu ini di jual, uangnya lumayan untuk membuka usaha Kakek” Kata Kibum. “Tidak.Aku yakin, pasti suatu saat ada yang membutuhkannya” Kata Kakek Jang. “Siapa? Bila itu dicuri bagaimana?” “Tidak mungkin.Aku yakin suatu saat pasti akan ada yang mencari batu ini.Dan dengan ikhlas, aku akan memberikannya dan menyuruhnya untuk menjaganya dengan baik.Dengan syarat, batu itu tak boleh dijual” Jelas Kakek Jang. “Oohh, ya sudah.Lebih baik Kakek simpan saja.Siapa tau memang ada yang membutuhkan” Kata Kibum.
Hari semakin sore.Semua pekerjaan sudah selesai.Wajah Kibum tampaknya sangat kelelahan.Kibum dan Hyuri segera pulang.Tapi sebelum menuju apartement, Kibum mengajak Hyuri ke mall untuk membeli beberapa pasang baju. “Terserah kau mau pilih baju yang mana” Kata Kibum. “Tidak! Aku ingin kau yang memilihkannya” Kata Hyuri. “Apa kau tak bisa memilih?” Tanya Kibum.Hyuri terdiam.Ia kangen dengan suasana mall ini.Tapi ia tak bisa berbuat apa – apa lagi. “Kibum, mengertilah.Tolong bantu aku.Kau yang memilihkan atau aku tak mau beli baju sama sekali?” Tanya Hyuri. “Baiklah” Jawab Kibum mengalah.Lima pasang baju sudah di bawa pulang.Hyuri tersenyum puas.
Ternyata malam ini cuaca tak mendukung.Malam ini hujan deras.Hyuri hanya memandangi butir – butir air yang jatuh dari langit itu lewat jendela. “Ini” Kata Kibum yang memberi Hyuri segelas Coklat hangat.Hyuri menerimanya.Kibum ikut duduk di sebelah Hyuri sambil memandangi hujan.Suasana hening seketika. “Kibum” Kata Hyuri yang memecah suasana hening itu. “Aku ingin melihatmu dan menemanimu di lokasi syuting.Aku ingin melihatmu beracting” Kata Hyuri. “Kenapa?” “Aku penasaran.Mungkin saja, suatu saat nanti aku menjadi aktris” Kibum hanya tersenyum. “Orang sepertimu mana pantas jadi artis?” “Jangan mengejek! Aku jago acting!” Kibum tertawa. “Sudahlah, bagaimana dengan merangkai bunga?” “Tadi aku sudah bilang pada Kakek Jang, besok aku izin, karena aku ingin mengikutimu” “Apa? Aku kan sudah bilang, jangan mengikutiku!” “Iya, tapi kau tak bilang jangan mengikutimu tanpa se izinmu kan?” Kibum kembali terdiam. “Ayolah, aku tak akan mengganggumu” Pinta Hyuri. “Baiklah.Awas saja jika kau berani menggangguku!” Ancam Kibum. “Tenang saja” Kata Hyuri.
Kibum berangkat ke lokasi syuting bersama Hyuri.Lokasi sangat ramai.Hyuri sungguh pusing melihat suasana seperti ini.Namun pusingnya lenyap, karena tujuannya kemari untuk melihat seorang Kibum bermain acting. “Kau duduk saja disini.Jangan coba – coba mendekati crew atau tempatku saat acting.Dan ingat, kau jangan kemana – kemana.Tunggulah disini sampai aku kembali” Pesan Kibum.Hyuri hanya tersenyum.Acting pun dimulai.Hyuri melihat sesosok Kibum yang bermain acting dengan sangat terbiasa dan sangat bagus.Hyuri sangat kagum dengan Kibum. “Aku tidak bisa!” Kata seorang aktris. “Percayalah, aku berjanji, jika kau tetap disini, aku akan menjagamu sepenuh hati” Kata Kibum. “Tidak! Aku harus pergi” “Tapi aku…” Dialog Kibum terputus.Pandangannya menuju ke arah kursi yang di duduki Hyuri.Namun ternyata Hyuri tak ada.Kibum segera menghampiri. “Cut! Kibum! Apa yang kau pikirkan?!” Teriak sang sutradara.Kibum kembali fokus pada perannya.Ia melihat kursi itu lagi.Tampak Hyuri sedang melambaikan tangan sambil tersenyum.Kibum menghembuskan nafas lega.Akhirnya waktu break pun tiba.Kibum sangat lelah. “Kemampuan aktingmu cukup bagus.Tidak! Bahkan mendekati sempurna.Tapi, sepertinya kedatanganku disini membuatmu tidak fokus?” Kata Hyuri. “Memang.Kau benar sekali.Aku tak fokus.Tadi mengapa kau menghilang begitu saja?” “Aku dari tadi disini.Hmmm, atau mungkin aku tadi ke kamar mandi” Jawab Hyuri. “Aku cukup panik! Jika kau menghilang…” “Kenapa?” “Tidak.Tidak jadi” “Aaahh, kau akan merindukanku kan?” Goda Hyuri. “Jangan sembarangan bicara kau!” Protes Kibum.Hyuri hanya tersenyum.Dua sahabat Kibum ke lokasi.Mereka sangat tampan.Donghae dan juga Changmin. “Kibum!” Panggil Changmin dan Donghae. “Sudah lama kau libur sekolah” Kata Changmin. “Aku syuting.Tenang, ini hari terakhirku syuting drama ini.Besok aku akan ke sekolah” Jawab Kibum. “Baguslah.Aku sudah merindukanmu! Hmmm, tapi yang lebih merindukanmu mungkin Jiwon” Goda Donghae. “Jangan menggodaku lagi! Aku tak suka Jiwon!” Protes Kibum.Donghae dan Changmin hanya tertawa.Kibum melihat bangku yang di tempati Hyuri, namun Hyuri tak ada disana. “Kenapa?” Tanya Changmin. “Ooh, tidak apa – apa” Jawab Kibum.Kibum tak peduli dengan Hyuri yang menghilang.Ia sangat menghargai kedatangan Donghae dan Changmin.
Pagi kembali menjelang.Kibum kembali ke sekolah.Hari ini Hyuri sudah tak bekerja di tempat Kakek Jang.Ia membersihkan apartement Kibum yang berantakan.Di sekolah, Kibum disambut bahagia oleh teman – teman dan fansnya. “Uuuh, enak sekali menjadi dirimu! Populer!” Kata Changmin. “Sudahlah” Jawab Kibum cuek.Sementara teriakan gadis – gadis fans Kibum semakin terdengar.Kibum hanya menebar senyumannya.Namun senyumannya membuat fans Kibum semakin histeris.Senyum Kibum memang senyum pembunuh.Sekolah terjalani seperti biasa.Pulang sekolah, ternyata Jiwon sudah menunggu Kibum di depan pintu kelas. “Sepertinya ada yang menunggumu” Kata Donghae. “Ooh, kenapa harus dia” Keluh Kibum dalam hati.Kibum segera menghampiri Jiwon. “Kibum, aku dan Changmin pulang lebih dulu, ya!!!” Kata Donghae. “Sampai jumpa!!!” Kibum hanya menghela nafas. “Kibum” Kata Jiwon sambil menatap Kibum. “Aku ingin kembali padamu” Kibum hanya diam. “Aku tak bisa” Jawab Kibum cepat. “Kenapa? Apa karena kau sudah mencintai orang lain?” “Itu bukan urusanmu” Jawab Kibum.Hyuri tak sengaja mendengar percakapan Jiwon dan Kibum. “Ternyata Kibum mencintai seseorang.Dan itu bukan aku.Berarti Kibum bukan orang yang tulus” Kata Hyuri dalam hati.
Hyuri melihat jam tangannya.Jarum panjang kini sudah berada di akhir kuning.Hyuri masih tampak tenang. “Kibum, tolonglah.Kembali padaku” Pinta Jiwon. “Aku tak bisa! Kau tau, aku tak mencintaimu lagi! Aku sungguh tak mencintaimu! Aku mencintai orang lain!” “Siapa? Siapa orang yang kau cintai?” “Kau tak perlu tau! Aku sudah bilang itu bukan urusanmu! Itu tak ada hubungannya denganmu!” “Justru aku harus berhubungan dengannya! Wanita mana yang bisa meluluhkan hatimu?!” “Cukup! Jangan berbicara lagi dengan nada tinggi!” Kata Kibum yang lalu meninggalkan Jiwon.Kibum segera masuk ke dalam mobilnya.Tiba – tiba ia terkejut saat melihat Hyuri yang sudah ada disampingnya. “Kenapa kau ada disini?” Tanya Kibum heran. “Maafkan aku.Aku ingin berjalan – jalan.Hingga akhirnya aku sampai disini” Kata Hyuri.Kibum segera masuk ke dalam mobil.Ia lalu melajukan mobilnya.Ia melihat Hyuri. “Wajahmu pucat, apa kau sakit?” Tanya Kibum. “Tidak.Aku tak apa – apa” Jawab Hyuri. “Apa kau ingin ke rumah sakit?” “Tidak! Aku tidak sakit.Lebih baik kau mengajak ku jalan – jalan.Mungkin lebih bisa membuatku bahagia” Kata Hyuri. “Baiklah” Jawab Kibum.Kibum mengajak Hyuri ke kedai es krim.Setelah makan es krim, wajah Hyuri tetap saja pucat.Tapi Kibum tak bisa mengajak Hyuri ke rumah sakit.Karena Hyuri sudah menolak.

To be continued...

Flower To Angel Part II

PART II
Bau makanan yang terhidang sudah masuk ke dalam hidung Kibum.Kibum terbangun.Ia menuju meja makannya yang sudah penuh makanan. “Siapa yang memasak ini semua?” Pikir Kibum yang langsung membuka matanya lebar – lebar. “Aku.Ayo cepat sarapan.Lalu mandi dan bersiap untuk berangkat ke lokasi syuting” Kata Hyuri. “Apa? Dari mana kau tau jadwalku hari ini?” “Maaf, aku tak sengaja membuka buku agendamu tadi pagi” “Kau lancang sekali!” “Aku kan sudah minta maaf.Sudahlah! Jangan banyak protes.Ayo cepat sarapan!” Kata Hyuri.Selesai sarapan, Kibum segera mandi dan bersiap untuk berangkat. “Jika aku tinggal, kau akan tetap di apartement ku kan?” Tanya Kibum. “Iya.Aku akan menjaga apartementmu.Tenang saja” “Baiklah.Aku akan menguncimu dari luar.Supaya kau tak kemana – mana.Dan orang lain tak akan tau keberadaanmu disini” Kata Kibum. “Baiklah” Jawab Hyuri.Kibum segera berangkat. “Kibum” Panggil Hyuri. “Kau pulang jam berapa?” “Entahlah.Mungkin malam.Jika kau mau tidur, tidur saja duluan” Jawab Kibum.Hyuri hanya mengangguk. “Baiklah, aku berangkat” Kata Kibum.Hyuri melangkah.Ia segera membereskan apartement Kibum yang berantakan itu.Sambil bernyanyi, ia sangat semangat membersihkan setiap sudut.Ia melihat sebuah bingkai foto di bawah bantal Kibum.Tampak sesosok Ayah yang sangat gagah dan berwibawa merangkul istri yang berwajah sangat ke ibuan dan sangat cantik.Dan di depan mereka terdapat seorang anak laki – laki yang sangat tampan.Tak salah lagi, mereka adalah orang tua Kibum dan Kibum.Hyuri terus memandangi foto itu sambil duduk di kasur. “Andai aku bisa berada diantara mereka.Pasti rasanya sangat hangat.Dan aku ingin membantu Kibum jika ia kesulitan.Tapi rasanya sudah tak mungkin lagi” Cetus Hyuri.Hyuri segera meletak kan bingkai itu di atas meja.
Siang ini Hyuri terasa kesepian. “Aku kira Kibum bukan seorang actor.Tunggu, apa Kibum itu idolaku?” Pikir Hyuri mencoba berpikir. “Uuh, sepertinya aku pernah melihatnya?” Pikirnya lagi. “Tidak.Aku tak pernah melihatnya.Tapi…… Uuuhh!!! Kenapa sepertinya aku lupa semuanya?!” Keluh Hyuri.Ia tak berkutik lagi.Ia melihat rak buku Kibum yang sangat tertata rapi.Matanya tertuju pada sebuah album foto.Ia segera mengambilnya dan membuka album foto itu.Isinya terdapat orang tua Kibum yang dari saat nikah dan foto – foto Kibum waktu kecil hingga umur 15 tahun.Wajah Kibum terlihat sangat manis ketika masih kecil.Ia juga melihat wajah – wajah yang sangat berbahagia.Setelah puas melihat foto – foto itu, ada sebuah agenda seperti buku diary Kibum.Hyuri segera membacanya.”Tidak! Aku tidak boleh membaca ini! Aku yakin, isinya sangat rahasia.Karena ini pribadi!” Kata Hyuri tegas.Hyuri meletak kan buku itu lagi.Namun ia melihat jam yang menempel di dinding.Masih pukul 14.30 siang. “Kibum tak tau hal ini.Lagi pula ia pulang malam” Kata Hyuri.Ia segera membuka.Namun ia cepat menutup kembali buku itu. “Tidak Hyuri! Kau tak boleh membacanya!” Kata Hyuri lagi.Tapi ia semakin penasaran.Dan ia menahan rasa penasarannya.Ia meletak kan kembali buku itu.Namun buku itu terjatuh dan terbuka. “Oops, aku rasa ini bukan kesalahanku jika buku itu terbuka” Cetus Hyuri.Hyuri tertarik dengan tulisan Kibum.Ia membacanya tanpa komentar apa pun.halaman demi halaman sudah dibacanya.Namun yang lebih tertarik adalah hanya beberapa halaman.
13 Maret 2007,
Aku tak menyangka semua ini.Kenapa orang tuaku harus pisah hanya karena bisnis.Tapi aku kira itu sudah biasa.Sampai sekarang Ayah mendidik ku dengan sangat baik.Aku rasa tinggal dan hidup hanya dengan seorang Ayah juga sangat menyenangkan.Baiklah, aku akan menikmati hidupku lebih lanjut.Lagi pula Ayah sanga menyayangiku.Dan rasanya, aku harus memulai hidupku dari awal lagi.Berbuat lebih baik untuk Ayah.Semangat Kibum!!! =)
20 November 2008,
Hari ini ulang tahunku.Selamat ulang tahun Kim Kibum! Hari ini tepat umurku 20 tahun.Sekali lagi, selamat ulang tahun Kibum.Tapi di umurku yang sudah berkepala dua sangat menyedihkan.Aku memang harus sendiri.Ayah mungkin tak ingat jika hari ini hari ulang tahunku.Padahal aku sangat ingin mobil sport putih yang kuinginkan dari dulu.Tapi sudahlah, lagi pula Ayah memang sudah lupa padaku.Hmmm, aku kangen dengan Ibu.Harusnya Ibu mengucapkan selamat ulang tahun padaku, tapi kenapa ia tak ada kabar hingga sekarang? Padah Ibu berjanji akan menemuiku secara diam – diam saat hari ulang tahunku.Tapi kenapa Ibu belum menemuiku sampai sekarang?
10 Juli 2009,
Mungkin hari ini aku memang harus hidup sendiri.Tidak.Aku tidak kabur.Aku hanya ingin menjauh dari pahitnya kehidupanku yang sebenarnya.Aku harus bisa mandiri.Aku tak ingin menusahkan Ayah dan Ibu.Aku harus bisa mandiri.Intinya, tujuanku di Seoul adalah untuk mandiri dan menuntut ilmu.
1 Januari 2010
Tahun baru.Selamat tahun baru semua.Sudah ku duga, tahun ini aku mendapat banyak tawaran acting dan mengisi beberapa acara talk show.Hmm, rasanya kini aku sudah cukup terkenal.Baiklah, aku rasa ini memang awal karier ku.Semanagat!!!
Tak ada tulisan lagi di buku itu.Terakhir yang Kibum tulis dua tahun yang lalu.Lebih tepatnya di saat tahun baru.Tak terasa, jarum jam sudah menunjuk tepat pukul 17.00.Malam pun semakin larut.Entahlah, kali ini Hyuri semakin bertambah jenuh.Ia hanya berkeliling di sekitar balkon sambil menatap bintang – bintang. “Rasanya aku harus bisa melakukan sesuatu.Supaya aku tak merasa bosan.Hyuri menatap jam tangannya yang sangat aneh itu.Jarum jam bukan menunjuk ke angka.Tapi menunjuk garis tipis yang banyak dan pendek.Jarum panjang masih berada di tengah area kuning.Namun Hyuri tak peduli.Hyuri kembali masuk ke dalam.Ia membaca majalah lama yang tergeletak di meja.Ia melihat sebuah pekerjaan, yaitu merangkai bunga.Sepertinya menarik.Hyuri tersenyum. “Tapi majalah ini sudah dua tahun yang lalu.Apa pekerjaan ini bisa menerimaku?” Pikir Hyuri.Namun Hyuri tak peduli.Besok pagi ia mencoba kesana.Hyuri menyiapkan makan malam untuk Kibum.Kibum tak juga datang.Hyuri menunggu di meja makan sambil menatap semua makanan itu. “Apa enaknya menjadi artis? Pati sangat lelah.Pulang malam dan menahan rasa ngantuk dan juga lapar” Keluh Hyuri.Matanya terasa berat.Ia duduk di sofa dan membaringkan tubuhnya.Matanya terasa berat.Hyuri pun tertidur.Pukul setengah satu malam Kibum baru datang.Ia melihat Hyuri yang sudah lebih dulu terhanyut dalam mimpi.Kibum meletakkan tasnya di kasur.Kibum segera mandi dan makan malam.Setelah itu ia segera tidur.Wajah Hyuri tepat seperti menatap Kibum.Mata Kibum terbuka kembali.Ia menatap wajah Hyuri.Kibum pun terbangun, ia menyelimuti Hyuri dengan selimutnya.Lalu Kibum kembali ke ranjangnya dan tidur.
Kicauan burung mungkin tak terdengar hingga lantai atas.Tapi sinar matahari yang hangat sudah tersenyum ramah menyambut pagi yang cerah. “Hei!!! Ayo bangun pemalas!!!” Teriak Hyuri menggunakan microphone di telinga Kibum.Kibum terkejut.Ia segera terbangun. “Kau?!” “Ayo cepat bangun!” Teriak Hyuri lagi. “Jangan teriak menggunakan benda itu!!!” Protes Kibum. “Kenapa? Benda ini sangat ampuh untuk membangunkanmu yang sangat malas!” Kata Hyuri yang berbicara tanpa menggunakan microphone lagi.Kibum hanya mendesis.Ia kembali tidur dan menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. “Hei!!! Bangun!!!” Teriak Hyuri lagi.Kibum hanya meraih bantalnya dan menutup telinganya.
Pagi ini Kibum mengantarkan Hyuri ke tempat merangkai bunga.Mereka memasuki taman yang sangat indah dan hawanya sangat sejuk.Mereka menuju rumah kecil yang sangat unik dan rapi.Kibum segera mengetuk pintu.Tampak sesosok Kakek tua yang sekitar berumur 56 tahun keluar menyambut dengan senyum ramah. “Halo” Sapa Kibum. “Halo” Sapa Hyuri penuh senyum.Hyuri menjelaskan tujuannya kemari.Kakek itu menerima Hyuri dengan senang. “Sudahlah, nanti sore aku akan menjemputmu.Kau jangan pergi kemana – kemana.Tetaplah disini” Pesan Kibum. “Baiklah! Aku akan baik – baik disini” Jawab Hyuri sambil tersenyum. “Sudahlah, aku pergi dulu” Kata Kibum yang lalu menuju mobilnya.Hyuri tersenyum dan melambaikan tangan.Kini tinggal Hyuri dan Kakek Jang.Hari ini Hyuri belajar merangkai bunga.Ternyata Hyuri sangat terampil merangkai.Kakek Jang sangat senang melihat Hyuri.Selesai merangkai, Kakek Jang memberi segelas jus jeruk segar dan roti panggang untuknya dan untuk Hyuri.Mereka menyantap bersama dengan penuh kesejukan. “Kenapa kau sangat tertarik untuk datang kemari?” Tanya Kakek Jang membuka pertanyaan. “Aku suka merangkai bunga.Dan mulai sekarang, jika aku kerja disini akan kujadikan seperti hobiku.Aku sangat senang disini.Suasananya sangat indah” Jawab Hyuri.Kakek Jang hanya tersenyum.Selesai makan siang, Kakek Jang segera memotong rumput yang sudah panjang di sekitar tamannya yang luas. “Mari aku bantu” Kata Hyuri menawarkan diri. “Tidak usah, tujuanmu disini kan hanya merangkai bunga” “Uuhh, tidak.Meski hanya merangkai, tak ada salahnya jika aku membantumu kan?” “Baiklah” Kata Kakek Jang memberikan gunting rumputnya kepada Hyuri.Hyuri sangat bersemangat memotong rumput – rumput itu.Meski hasilnya tak serapi Kakek Jang, ia tetap puas karena telah membantu Kakek Jang. “Maafkan aku, Kek.Hasil pemotonganku tak serapi pemotongan Kakek” Kata Hyuri sambil tersenyum. “Tidak apa – apa.Aku sudah cukup senang dengan pekerjaanmu yang sangat rajin ini” Kata Kakek Jang sambil tersenyum.Kakek Jang dan Hyuri duduk di bawah pohon rindang yang hawanya sangat sejuk. “Namamu siapa Nona cantik?” “Jangan memanggilku seperti itu.Namaku Hyuri” Jawab Hyuri sambil tersenyum. “Hahaha, kau memang sangat cantik.Bahkan secantik hatimu” Puji Kakek Jang.Mendengar pujian Kakek Jang, Hyuri langsung terdiam. “Jika aku melihatmu, aku mengingat cucuku” Kali ini pandangan Hyuri tertuju kepada Kakek Jang. “Cucumu kemana?” “Ia sudah meninggal 5 tahun yang lalu” “Meninggal?” “Iya.Saat itu…” Kakek Jang pun mulai menceritakan tentang cucunya.
“Kakek! Mari aku bantu merangkai bunga!” Kata Ji Min, cucu Kakek Jang. “Baiklah, cucuku.Hati – hati yang merangkainya” Kata Kakek Jang. “Baik, Kek” Ji Min pun merangkai bunga itu dengan sangat hati – hati.Selesai merangkai bunga ia segera menghampiri Kakek Jang. “Aku sudah berhasil merangkainya, Kek! Bagaimana? Indah bukan?” “Iya.Itu rangkaian yang sangat indah” “Kek, jika besar nanti, aku ingin punya toko bunga yang sangat besar dan terkenal di seluruh dunia!” “Bagaimana cita – citamu untuk menjadi seorang pianis?” Ji Min hanya menghela nafas panjang.Ia mendekati Kakeknya. “Kakek, rasanya sudah tidak mungkin aku menjadi seorang pianis.Jika tak ada Ibu dan Ayah, aku tak bisa menekan tuts – tuts piano itu.Rasanya berat sekali.Tapi aku rasa lebih menyenangkan jika merangkai bunga – bunga yang indah ini bersama Kakek” Kata Ji Min menghibur diri.Kakek Jang tersenyum. “Kau memang cucuku yang paling hebat! Kau memang gadis cantik yang sangat tegar.Sama seperti Ibumu” Puji Kakek Jang.Ji Min memeluk Kakeknya dengan kasih sayang.Waktu pun kembali berlalu.Hari – hari terlampaui.Ji Min yang saat itu yang masih 14 tahun mendengar suara es krim.Ia berlari ingin membeli es krim sambil memegang rangkaian bunga.Kakek Jang sudah mencegah untuk jangan mengejar tukang es krim itu, tapi Ji Min tak mendengarkan.Ia terlalu tergiur dengan es krim.Ia berhasil mengejar dan hampir sampai di dekat tukang es krim.Nasib sudah tak dapat di tolak.Sebuah mobil yang melaju sangat kencang dari arah yang sama menabrak Ji Min yang cantik itu.Tubuhnya terlempar beberapa meter dari lokasi.Bunga yang di pegangnya terlempar ke atas dan terpisah satu dari yang lainnya.Kakek Jang menyaksikan kejadian itu.Ia melihat Ji Min yang sudah tergeletak lemah tak bernyawa di jalan.Sebuah mobil ambulan pun siap membawanya ke rumah sakit.Kakek Jang tak bisa berkata apa – apa.Bahkan air matanya sedikit pun tak bisa tertumpahkan saat itu.
Hyuri hanya menunduk dan merangkul Kakek Jang yang kelihatannya sangat – sangat terpukul dengan kejadian itu. “Sabarlah Kakek.Jika ada waktu untuk ku, aku berjanji akan terus menjaga dan mengunjungimu kesini.Tapi untuk mengisi hariku beberapa hari ini, aku berjanji akan datang kemari” Kata Hyuri menghibur Kakek Jang. “Terimakasih cucuku” Hyuri hanya tersenyum.
Hari semakin sore.Kibum sudah menjemput Hyuri. “Terimakasih, karena kau sudah mengizinkanku bekerja disini” Kata Hyuri. “Tidak apa – apa.Terimalah pemberianku ini” Kata Kakek Jang memberikan amplop yang berisi uang. “Uuh, tidak, tidak usah, Kek.Aku sudah sangat senang bekerja membantumu disini.Aku senang jika melihatmu bahagia.Lebih baik, kau simpan itu untuk masa depanmu” Kata Hyuri. “Benarkah kau tak mau menerima ini? Tapi seharian tadi kau sangat lelah membantuku” Kata Kakek Jang. “Iya, hmmm, Kek, bolehkah aku meminta satu rangkaian bunga yang tadi aku rangkai?” Tanya Hyuri. “Boleh, tunggu sebentar” Kata Kakek Jang yang mengambil rangkaian bunga itu ke dalam.Dari tadi Hyuri hanya tersenyum.Tak lama kemudian, Kakek Jang sudah keluar dan membawa satu rangkaian bunga. “Ini untuk mu” “Terimakasih, Kek!” “Baiklah, aku dan Hyuri harus pulang sekarang” Kata Kibum. “Iya, berhati – hatilah mengemudi, Nak.Jangan menyetir terlalu kencang” Pesan Kakek Jang. “Baik, Kek” “Sampai jumpa, Kek!” Kata Hyuri melambaikan tangannya.
Selama di mobil, Hyuri memandangi rangkaian bunga itu. “Kenapa dari tadi kau menatap bunga itu?” Tanya Kibum penasaran. “Bunga ini indah bukan? Ini aku yang merangkainya” “Yaaaaaa, meski aku tak percaya itu kau yang merangkai.Tapi memang bunga itu sangat indah” “Ish, percayalah, aku yang merangkainya” Kata Hyuri sambil memukul lengan Kibum. “Yaaa, aku percaya” Kata Kibum sambil tersenyum.Sesampai di apartement, Hyuri segera meletakan Bunga itu di dalam vas yang sudah terisi air yang segar.Setelah itu, Hyuri segera mandi.Selesai mandi ia melihat Kibum yang sudah memandangi jam tangan Hyuri yang aneh itu. “Jam tanganmu aneh sekali? Bahkan aku tak bisa melihat angka disini” Protes Kibum.Hyuri segera merebut jam tangannya dari tangan Kibum. “Jangan banyak Tanya” Protes Hyuri yang lalu memakai jam tangan itu.Kibum menatap Hyuri dengan pandangan aneh. “Hei, kenapa kau tak pernah ganti baju?” Protes Kibum lagi. “Aku tak mempunyai baju ganti” “Entahlah aku harus mengatakan apa tentangmu.Intinya besoak aku harus mengajakmu ke mall untuk membeli baju baru!” “Tapi besok aku kerja” “Sudahlah, aku akan mengambil waktu istirahatmu.Kakek Jang pasti akan mengerti” Hyuri tak bisa menjawab lagi.

To be continued...

Flower To Angel Part I

PART I
Hyuri hanya memandangi sekeliling taman.Rasanya kini ia tak mempunyai teman.Bahkan orang – orang tak menghiraukannya sama sekali.Akhirnya Hyeri memutuskan untuk berjalan ke daerah tempat perbelanjaan.Disana ramai sekali.Hyeri sangat bingung.Entahlah, perasaan apa yang membuatnya sebingung ini.Rasanya ia baru pertama kali datang kemari.Namun sebenarnya ia sudah berkali – kali tanpa bosan ke tempat ini.Ia melintasi kedai es krim.Matanya terus tertuju ke kedai itu. “Aku ingin es krim” Keluh Hyeri.Ia merogoh kantong bajunya. “Aku tak punya uang” Keluh Hyuri lagi.Namun ia melihat seorang Kibum yang melintas di depannya dan membawa dua cup es krim.Hyuri mengikuti Kibum tampan itu.Kibum itu belum menyadari kalau Hyuri mengikutinya.Seketika ia berhenti dan menoleh.Tapi tak ada yang mengkuti.Itu karena Hyuri cepat bersembunyi.Kibum itu tak peduli.Ia kembali melangkah.Hyuri kembali mengikutinya.Kibum itu mempercepat langkahnya hampir berlari.Hyuri pun berlari kecil.Dan Kibum itu berhenti dengan tiba – tiba.Hyuri menabrak Kibum itu. “Aha! Pasti kau yang mengikutiku dari tadi!” Bentak Kibum itu.Hyuri terkejut. “Maafkan aku” Kata Hyuri sambil menunduk. “Kenapa kau mengikutiku?” Tanya Kibum itu lagi. “Hmmm, aku… Aku ingin es krim” “Apa? Kenapa kau tak membeli sendiri?” “Aku tak punya uang” Jawab Hyuri. “Wanita sepertimu mustahil tak punya uang” Jawab Kibum itu saat melihat penampilan Hyuri yang memakai rok balon selutut berwarna abu – abu muda yang di padukan dengan baju kemeja berwarna merah muda dan sepatu yang sangat manis berwarna putih dengan pita berwarna putih yang terikat di kepala Hyuri dan jam tangan aneh yang melingkar di tangan kirinya. “Tapi aku sungguh – sungguh tak mempunyai uang” Keluh Hyuri. “Baiklah, ambilah ini” Kata Kibum itu memberikan satu cup es krim yang dipeganggnya untuk Hyuri.Hyuri menerima dengan senang.Ia tersenyum. “Terimakasih” Kata Hyuri sambil tersenyum.Kibum itu tak mengatakan apa – apa.Ia lalu melanjutkan langkahnya.Hyuri melahap es krim itu dengan nikmat.
“Tidak! Jangan bercanda kau” Kata Kibum sambil tersenyum melihat teman – temannya yang selalu menggodanya. “Kibum, kau tau Angle?” Tanya Changmin. “Siapa dia?” “Wanita kelas sebelah yang baru pindah dari Amerika” Jawab Donghae. “Uuhhh!!! Kalian memang sudah gila! Tolong jangan menggodaku dengan wanita lain” Keluh Kibum.Donghae dan Changmin hanya terus tertawa. “Kenapa? Apa kau takun Jiwon marah?” Goda Donghae. “Cukup! Aku sudah tak ada hubungannya lagi dengannya” Jawab Kibum yang lalu pergi. “Kibum! Jangan bertindak seperti anak kecil!” Kata Donghae sambil tersenyum. “Kibum!” Panggil Changmin.Kibum menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Changmin. “Hati – hati bertemu dengan Jiwon” Goda Changmin lagi.Kibum hanya mendengus kesal dengan ulah kedua sahabatnya itu.Kibum berjalan menuju lokernya.Ia membuka lokernya.Namun ia kembali terbayang dengan wajah Hyuri. “Uuh! Aku tak mengenalnya.Kenapa ia selalu terbayang dalam pikiranku?” Pikir Kibum.Kibum menutup lokernya kembali.
“Hmm, beberapa hari ini aku hanya berjalan – jalan disekitar sini.Tak ada tempat yang menyenangkan.Bahkan aku tak punya teman” Keluh Hyuri yang lalu kembali duduk di bangku taman.Hyuri kembali terdiam.Namun ia teringat sesuatu. “Lelaki yang kemarin!” Serunya sambil menjetikan telunjuknya. “Mungkin saja ia mau berteman denganku” Kata Hyuri sambil tersenyum. “Tapi, apa mungkin aku bertemu dengannya lagi?” Pikir Hyuri.Seketika Hyuri kembali tersenyum.Ia langsung tersenyum.Hyuri kembali ke sekitar kedai es krim yang kemarin.Tak salah, lelaki itu memang ada disana.Ia mau masuk ke dalam kedai itu.Hyuri segera masuk ke dalam kedai itu.Hyuri menempati satu meja kosong.Saat Kibum ingin duduk disana, ia sangat terkejut melihat Hyuri yang tiba – tiba disana. “Kau?!” Hyuri hanya tersenyum. “Kenapa kau disini?” Tanya Kibum. “Apa kau harus bertanya seperti itu?” Tanya Hyuri.Kibum berbalik badan dan segera pergi.Namun Hyuri segera beranjak dan menarik Kibum untuk duduk di meja itu. “Kenapa kau menggangguku?!” Protes Kibum. “Aku tak mengganggumu.Aku hanya ingin kau duduk disini” “Sekarang aku sudah duduk disini.Lalu, apa yang akan kau lakukan? Membunuhku hidup – hidup di tempat ramai seperti ini?” “Uuhh, aku tak sekejam itu.Berpikir sehatlah” Protes Hyuri.Kibum hanya terdiam.Ia lalu melahap segelas es krim yang sudah di pesannya.Hyuri hanya menatap Kibum yang sedang makan es krim.Kibum perlahan melihat Hyuri. “Kenapa dari tadi kau memperhatikanku seperti itu?” Tanya Kibum. “Apa kau mau es krim?” Tanya Kibum lagi. “Uh, tidak – tidak! Aku tidak ingin es krim saat ini” “Lalu?” “Tidak jadi.Lebih baik kau habiskan dulu es krim mu” Kibum menatap Hyuri dengan aneh.Ia kembali melahap es krimnya. “Hei, apa boleh aku bertanya sesuatu padamu?” Tanya Hyuri. “Apa?” Tanya Kibum yang lalu melahap kembali es krimnya. “Apa kau mau jadi temanku?” Kibum tersedak.Hyuri kebingungan.Ia lalu memukul pelan punggung Kibum dan mengambilkan segelas air untuk Kibum. “Maafkan aku” Kata Hyuri bersalah.Kibum menghembuskan nafasnya. “Aku tak mengenalmu.Aku juga tak tau kau datang dari mana, asalmu dari mana, bersekolah dimana dan sebagainya.Kenapa tiba – tiba kau ingin menjadi temanku?” “Aku tak punya teman” “Jadi tujuanmu mengikutiku hanya ingin berteman?” Hyuri hanya mengangguk sambil tersenyum. “Ya sudah.Kita sekarang teman.Tapi dengan satu syarat, jangan mengikutiku terus” Kata Kibum sinis. “Kenapa? Aku kan berteman denganmu.Dan apa berteman hanya sebatas bertemu di kedai es krim?” Protes Hyuri. “Aku tak bilang begitu” “Tidak! Aku ingin menghampirimu kapan pun aku mau.Jika tidak…” “Apa? Apa kau akan membunuhku?” Hyuri kembali terdiam.Ia tak jadi melanjutkan perkataannya. “Sudahlah” Kata Kibum yang lalu beranjak.Hyuri mengikuti Kibum kembali.Di depan kedai, Kibum berhenti. “Kau tak pergi?” Tanya Kibum. “Kau ingin aku pergi?” “Tidak, tidak.Setidaknya kau jangan mengikutiku terus” “Aku temanmu” “Iya, aku tau.Lalu kau mau apa? Sekarang aku ingin pulang” “Boleh aku ikut?” “Apa? Kau gila!” “Aku tak punya tempat tinggal” “Kau sungguh gila.Apa ada wanita sepertimu tak punya tempat tinggal?” “Ada” “Siapa?” “Ya aku” Jawab Hyuri.Kibum mulai kesal. “Bagaimana? Boleh kan?” Tanya Hyuri penuh harap. “Aku tak mengenalmu!” Jawab Kibum.Hyuri segera mengulurkan tangannya. “Kenapa?” Tanya Kibum. “Kau kan tak mengenalku.Sekarang, ayo kita berkenalan.Supaya kau mengenalmu” Terpaksa Kibum menjabat tangan Hyuri yang dingin itu. “Namaku Lim Hyu Ri.Lebih singkatnya Hyuri” “Kim Kibum.Panggil Kibum saja” Hyuri tersenyum. “Kenapa tanganmu dingin sekali?” Tanya Kibum. “Hmm, mungkin karena grogi” “Grogi kenapa?” “Entahlah.Sudahlah, ayo pulang” Kata Hyuri mengajak Kibum. “Pulang?” “Kau sudah kenal aku kan? Jadi itu artinya aku boleh tinggal bersamamu” “Siapa bilang? Aku tak bilang begitu” “Uuh, ayolah” “Hyuri, aku tinggal di apartement! Jika kau tinggal bersamamu, apa kata orang – orang?” “Tenanglah.Aku tak akan berbuat macam – macam” “Tapi…” “Jika tak ada tempat untuk ku, aku tidur di sofa atau dimana pun tempat yang kosong di apartementmu” Kata Hyuri. “Uuhh, sudahlah! Jangan mengoceh terus” Keluh Kibum yang lalu mengajak Hyuri ke apartementnya.Hyuri tersenyum senang.
Malam menjelang.Kibum menyiapkan makan malamnya untuk dirinya dan juga Hyuri.Ia lalu menyediakan di meja makan. “Maaf, hari ini kita makan ramen saja” Kata Kibum. “Tidak apa – apa.Yang penting kita kenyang malam ini” Jawab Hyuri.Hyuri dan juga Kibum menyantap ramen itu dengan nikmat.Setelah makan, Hyuri melihat langit dari balkon apartement Kibum.Tampaknya ia sedang memikirkan sesuatu.Kibum menghampiri. “Kau sedang apa disini?” “Tidak.Aku hanya melihat bintang – bintang” Kibum hanya terdiam.Ia pun ikut melihat langit bersama Hyuri. “Kenapa kau tinggal di apartement?” Tanya Hyuri. “Pertanyaanmu sungguh aneh” “Kenapa?” “Baru ada orang yang menanyakan hal ini padaku” Hyuri hanya terdiam. “Aku sudah lama menempati apartemen ini.Sebenarnya, aku tinggal disini dan bersekolah disini adalah pelarianku” “Kau kabur?” Tanya Hyuri. “Benar.Aku tak bisa menerima kedua orang tuaku yang hidupnya terpisah.Mereka berpisah hanya karena sebuah perusahaan.Ayahku ada di Jepang sekarang.Dan Ibuku ada di Singapura.Hak asuh untuk diriku diputuskan berada di tangan Ayah.Tapi kau tau, sebenarnya aku tak begitu suka pada Ayahku.Ayahku selalu menekanku untuk melanjutkan perusahaannya yang sudah berkembang.Tapi aku tak bisa.Aku lebih suka dengan cita – citaku sendiri.Yaitu menjadi seorang actor” “Kau actor?” “Iya.Apa kau tak pernah melihatku di televise atau internet?” “Tidak” “Sudahlah” Hyuri kembali terdiam. “Kenapa kau tak menuruti perintah Ayahmu? Aku rasa berbisnis lebih baik.Masa depanmu akan lebih cerah.Jika actor, rasanya tak menjamin kehidupanmu akan baik selamanya” Kata Hyuri. “Kenapa?” “Jika kau sudah tua, tawaran untuk syuting akan lebih sedikit.Bahkan mungkin tak ada” “Aku akan berbisnis” “Berbisnis apa?” Kibum terdiam. “Sudahlah, aku tak mau membahas ini” Jawab Kibum yang lalu kembali masuk.Hyuri ikut masuk.Malam semakin larut. “Aku tidur di sofa?” Tanya Hyuri.Kibum terdiam.Ia tampak berpikir. “Aku kasihan denganmu.Malam ini kau tidur di kasur saja.Biar aku yang tidur di sofa” Kata Kibum. “Benarkah?” “Sudahlah.Ayo cepat” Kata Kibum.Hyuri segera terlelap.Kibum tak terbiasa tidur di sofa.Ia tak bisa tidur.Namun mengingat besok jadwalnya sangat padat, ia memaksakan untuk tidur.

to be continued...

Minggu, 22 Januari 2012

Super Generation part V & VI

PART V

Leeteuk bermain Piano di ruang musik dengan sangat lembut dan indah.Ia dengan tenang memainkan piano itu.Taeyeon iseng mengintip Leeteuk dari balik jendela.Leeteuk terdiam.Ia menengok jendela.Taeyeon segera merunduk.Leeteuk tak melihat Taeyeon.Taeyeon kembali mengintip.Namun di dalam sudah tak ada Leeteuk.Taeyeon memutuskan untuk masuk ruang musik.Di dalam Leeteuk benar – benar tak ada.Namun saat mendekati piano, Leeteuk segera berdiri dari belakang piano. “Sedang apa kau disini?” Tanya Leeteik yang mengejutkan Taeyeon. “Aa? Aah, aku hanya… Aku hanya ingin melihat – lihat saja disini.Mungkin aku akan main piano” Kata Taeyeon asal. “Kau bisa main piano?” “Apa? Tentu saja” Kata Taeyeon. “Hmm, aku harus ke kelas sekarang” Kata Taeyeon yang lalu pergi. “Tunggu!” Cegah Leeteuk.Taeyeon segera berbalik badan. “Jam masuk masih lima belas menit lagi.Aku ingin mendengarmu memainkan piano” Kata Leeteuk. “Apa? Uuuh, aku… Aku tak bisa” “Tadi kau bilang bisa!” “Maksudku aku baru sekedar belajar” Kata Taeyeon malu. “Ooh.Aku bisa mengajarkanmu” “Apa? Benarkah? Kau jangan main – main” Kata Taeyeon tak percaya. “Aku bersungguh – sungguh” Kata Leeteuk yang lalu segera duduk di depan piano.Leeteuk memainkan piano itu sebentar, sedangkan Taeyeon hanya menatap Leeteuk.Leeteuk berhenti. “Duduklah” Kata Leeteuk.Taeyeon segera duduk.Taeyeon meletakkan tangannya di atas piano. “Mungkin kau belum sepenuhnya bisa.Tapi aku akan memperkenalkan sebuah lagu untukmu.Ini sedikit mudah, tapi ini sangat bagus.Kau bisa lihat cara tanganku bermain” Kata Leeteuk.Taeyeon hanya mengangguk.Leeteuk segera memainkan piano itu dengan perlahan dan lembut.Pertama Taeyeon hanya melihat tangan Leeteuk.Namun lama – lama, Taeyeon memulai melihat wajah Leeteuk yang begitu bersinar. “Kenapa kau melihatku?” Tanya Leeteuk.Taeyeon lalu memecah lamunannya. “Aaah, tidak.Tidak apa – apa” Jawab Taeyeon. “Apa kau sudah mengerti yang sudah ku ajarkan tadi?” “Apa? Uuh, belum” “Kau memperhatikanku tidak?” “Iya” “Benarkah?” “Benar” “Pantas saja” “Kenapa?” “Pantas saja kau tak bisa.Kau saja memperhatikanku” “Benar kan? Aku memang meperhatikanmu” “Benar.Kau memperhatikan wajahku kan?” Tanya Leeteuk. “Apa? Tidak” “Jangan bohong.Sudahlah.Tak apa – apa.Ayo aku ajarkan” Kata Leeteuk.Leeteuk mengambil tangan Taeyeon yang lalu diletakan di atas tuts piano.Leeteuk lalu mengajarkan Taeyeon.
Yuri kembali bersinar.Ia terlepas dari Hyoyeon dan kembali pada Yoona.Yuri menghampiri Seohyun yang sedang asyik bercanda bersama Sunny dan Tiffany. “Seohyun” Panggil Yuri.Seohyun terkejut saat melihat Yuri dan Yoona. “Apa kau masih inin bersama mereka?” Tanya Yoona.Seohyun terdiam.Ia hanya menatap Tiffany dan Sunny. “Ayo, misi kita sudah berhasil kan?” “Misi apa?” Tanya Seohyun. Jangan pura – pura lupa.Ayo pergi dari sini” Kata Yuri. “Aku tak mau” “Kenapa?” “Aku tak mau berjalan denganmu dan Yoona lagi” “Apa kau bilang? Apa aku tak salah mendengarnya?” “Tidak” Jawab Seohyun. “Jangan bercanda kau” Kata Yoona. “Aku tak bercanda” Jawab Seohyun.Yuri melipat tangannya. “Terserah kau saja.Tapi kau akan tau dari akibat ini semua” Kata Yuri yang lalu pergi bersama Yoona. “Kembalilah” Kata Sunny. “Aku tak mau” “Kenapa? Mereka sahabatmu” Kata Taeyeon. “Aku tak mau.Mereka bukan sahabatku” “Terserah kau.Jika ini berakhir dengan perpecahan, kaulah penyebabnya” Kata Tiffany.Seohyun terdiam.
Jessica duduk menunggu sopirnya menjemput.Namun ini sudah hampir satu jam ia menunggu.Donghae segera menghampiri. “Kau belum pulang?” Tanya Donghae. “Belum” Jawab Jessica. “Kenapa?” “Aku belum dijemput” Donghae terdiam sejenak. “Maukah kau ku antar pulang?” “Apa?” “Tapi jika kau menolak juga tak apa – apa” Jessica berpikir. “Baiklah” Jawab Jessica.Donghae pun lalu mengantarkan Jessica pulang.Sementara itu, Tiffany baru keluar dari kelas.Kibum menarik rambut Tiffany. “Aaw!” Keluh Tiffany. “Kau!” Teriak Tiffany.Kibum hanya tersenyum. “Maaf.Aku memang sengaja” Kata Kibum.Tiffany kesal.Taeyeon dan Sunny menghampiri Tiffany dan Kibum. “Sepertinya kita adil” Kata Sunny sambil tersenyum. “Apa maksudmu?” Tanya Tiffany.Leeteuk dan Sungmin juga menghampiri. “Hari ini aku pulang dengan Sungmin” Kata Sunny yang lalu menggandeng tangan Sungmin. “Kau?” Tanya Tiffany pada Taeyeon.Taeyeon hanya mengedipkan matanya.Leeteuk menggandeng tangan Taeyeon. “Sudah ku duga” Keluh Tiffany. “Lalu aku bagaimana?” Tanya Tiffany. “Kibum?” Goda Sungmin. “Diam kau!” Keluh Tiffany. “Sudahlah.Kau pulang beresamaku saja” Kata Kibum yang lalu merangkul Tiffany dengan akrab.Tiffany melepas rangkulan Kibum. “Sudahlah, jangan malu jika bersama Kibum” Goda Sungmin lagi.Namun dari sisi lain, Siwon datang dan segera menarik Tiffany pergi.Taeyeon, Sunny, Kibum, Leeteuk dan Sungmin hanya bertatapan.Kibum menarik tangan Tiffany lagi. “Kau jangan seenaknya membawa pergi seorang gadis” Kata Kibum. “Maafkan aku, tapi ia adalah milik ku” Kata Siwon. “Tidak, dia pernah bilang kau bukan siapa – siapanya.Apa aku tak berhak mendapatkannya?” Tanya Kibum. “Tidak.Carilah yang lain” Kata Siwon.Tiffany yang sebal langsung pergi.Siwon dan Kibum ingin mengejar.Namun Taeyeon segera menarik tangan mereka berdua. “Biarkanlah dia sendiri.Awas jika kalian berdua berani mengganggu!” Ancam Taeyeon.Tiffany melihat Yuri dan Yesung seperti sudah sangat akrab.Tiffany tak peduli.Ia lalu berjalan pulang.Siang ini Tiffany sampai duluan di rumah.Rumah tampak sepi.Taeyeon dan Sunny belum pulang.Siwon mengendap – endap untuk bisa bertemu dengan Tiffany.Begitu juga dengan Kibum.Mereka berdua di arah yang berlawanan.Jadi tak saling bertemu.Mereka berdua semakin dekat dengan pintu rumah.Namun Tiffany segera keluar.Kibum dan Siwon kembali bersembunyi.Tiffany keluar untuk makan siang ke restaurant yang ada di dekat rumah.Diam – diam Kibum dan Siwon juga mengikuti.Tiffany masih belum sadar.Namun ia baru sadar saat makan siang.Karena ia rasa, ada yang mengikutinya.Tapi ia tak tau siapa.Selesai makan siang, Tiffany segera keluar dan sembunyi.Ia tak meninggalkan jejak apa pun.Siwon dan Kibum kebingungan.Mereka berdua mengintip ke dalam restaurant. “Kau! Mengapa kau disini?” Tanya Kibum pada Siwon. “Kau sendiri?” “Aku? Aaaah, aku mau makan siang disini” “Lalu, kenapa kau mengintip keadaan ke dalam?” “Apa? Tidak.Aku mau masuk” “Kenapa kau tak masuk” “Baiklah.Aku masuk sekarang” Kata Kibum.Kibum segera masuk.Siwon masih di depan pintu.Kibum keluar lagi. “Kenapa kau kembali lagi?” Tanya Siwon. “Tunggu, kau mau apa disini? Kau memata – matai Tiffany ya?” Tanya Kibum. “Tidak.Apa? Kenapa kau tau? Jangan – jangan, kau yang mengintai Tiffany?” Kata Siwon. “Tidak.Jangan sembarangan menuduh kau” Kata Kibum. “Lalu, kenapa tiba – tiba kalian bisa ada disini?” Tanya Tiffany tiba – tiba.Kibum dan Siwon terkejut.Tiffany menarik tangan Siwon dan juga Kibum.Tiffany mengajaknya ke taman. “Kalian ini kenapa? Aku malas sekali hari ini.Kalian malah menggangguku” Keluh Tiffany. “Aku tak merasa mengganggumu” Kata Kibum. “Tapi aku yang merasakannya Jawab Tiffany. “Sudah, jangan ikuti aku lagi” Kata Tiffany yang pergi pulang. “Coba saja kau tak mengikutinya” Kata Kibum menyalahkan Siwon. “Jangan menyalahkanku” Kata Siwon. “Tidak” “Lalu yang kau katakana tadi apa?” “Bukan apa – apa” “Uuuh, terserah kau saja” Kata Siwon yang lalu pergi.
Loker Tiffany, Taeyeon dan juga Sunny sudah terkotori oleh pilox.Tiffany, Taeyeon dan Sunny bingung.Siapa yang berani melakukan ini. “Ini pasti Yuri dan Yoona” Duga Taeyeon.Yuri dan Yoona datang dari satu sisi. “Kau benar sekali” Kata Yoona tiba – tiba. “Kenapa kalian melakukan ini?” Tanya Taeyeon. “Entahlah.Aku ingin melakukan ini” Kata Yuri. “Jika kau mau mengambil Seohyun, ambil saja” Kata Sunny. “Kalian baru mengerti rupanya.Seohyun tak mau kembali.Jadi, buatlah Seohyun agar kembali.Karena ia sudah terlanjur menempel pada kalian” Kata Yoona. “Kau yang membutuhkannya, kenapa harus kita yang membuatnya kembali?!” Protes Taeyeon. “Terserah.Aku akan memberimu waktu satu minggu.Jika satu minggu Seohyun tak kembali, aku akan melakukan sesuatu yang membuat kalian bertiga menyesal” Kata Yuri yang lalu pergi. “Bagaimana ini? Seohyun susah sekali dibujuk” Kata Sunny. “Coba saja.Siapa tau berhasil” Kata Tiffany.
“Seohyun, kau bersungguh – sungguh tak ingin kembali pada Yuri dan Yoona?” Tanya Sunny. “Tidak” Jawab Seohyun singkat. “Kenapa? Aku rasa mereka sudah berubah menjadi baik” Kata Taeyeon. “Jangan sok tau” “Benar.Mereka baik.Sangat baik.Tadi, aku, Taeyeon dan Sunny mau di ajak makan siang, tapi Taeyeon menolak.Karena, nanti siang kan kita punya acara sendiri” Kata Tiffany. “Tidak.Yuri tak akan berubah sedrastis itu” Kata Seohyun. “Seohyun, di dunia ini tak ada yang mustahil.Ayolah, kasihan Yuri dan Yoona.Katanya mereka selalu merenung dan menyendiri jika tak ada kau” Kata Sunny. “Tidak.Tolong jangan memaksaku” Kata Seohyun yang lalu pergi. “Gagal” Keluh Taeyeon.Berbagai cara sudah dilakukan, tapi tak berhasil untuk membujuk Seohyun.
Waktu yang tersisa masih 3 hari lagi.Taeyeon, Tiffany dan Sunny tetap berusaha.Namun tak berhasil. “Lalu? Kenapa Yuri begitu kejam?” Tanya Sungmin pada Sunny. “Entahlah.Aku sendiri juga sedikit bingung.Aaahhh!!! Aku tak tau lagi.Waktunya tinggal 3 hari lagi.Jika tak berhasil, Yuri akan melakukan apa?!” Keluh Sunny. “Sudahlah.Aku boleh ikut membantu?” Tanya Sungmin.Sunny melirik. “Baiklah” Jawab Sunny.Siang ini, Leeteuk, Taeyeon, Sunny, Sungmin dan Tiffany sudah berada di rumah Tiffany, Taeyeon dan Sunny. “Apa rencanamu?” Tanya Taeyeon pada Sungmin. “Sebenarnya cara ini bukan untuk membujuk Seohyun kembali pada Yuri dan juga Yoona” Kata Sungmin. “Lalu?” Tanya Tiffany. “Pertama harus bisa merubah sifat Yuri dan Yoona yang begitu sombong dan egois.Hmmm, saat ini Yuri sangat dekat dengan Yesung.Tapi aku rasa, Yesung tak bisa merubah Yuri.Karena aku tau, Yuri tak begitu menyukai Yesung.Dan, salah satu orang yang dari dulu disukai Yuri adalah, Leeteuk” Kata Sungmin. “Tuhan, kenapa harus aku?!” Keluh Leeteuk. “Sungmin, bisakah kau cari yang lain?” Tanya Leeteuk. “Tidak bisa.Kaulah satu – satunya yang tersisa” “Kau pikir aku apa?” “Sudahlah, kau menurut saja” Kata Tiffany.Sungmin pun lalu menjelaskan semua rencananya.Hari ini juga, rencana itu segera dilaksanakan.Leeteuk berjanji akan menemui Yuri sore ini di taman.Rupanya, Yuri tampak senang. “Tumben sekali kau menemuiku?” Tanya Yuri senang.Leeteuk hanya tersenyum. “Yuri, apa kau masih menyukaiku?” Tanya Leeteuk. “Apa? Tentu saja” Jawab Yuri. “Aku rasa, kau terlalu egois dan sombong untuk menjadi pacarku.Jangan tersinggung.Aku hanya…” “Tak apa.Yang kau mau apa?” Tanya Yuri. “Aku ingin kau berubah.Kau menjadi ramah, baik, tak sombong, penyayang, tak pemarah dan sebagainya” Yuri hanya terdiam. “Bagaimana? Kau bisa?” Tanya Leetuk. “Mungkin.Baiklah aku akan mencoba. “Tapi waktumu hanya satu hari” Kata Leeteuk. “Apa? Itu terlalu cepat” “Jika kau tak sanggup juga tak masalah” Kata Leeteuk. “Oke, baiklah.Akan ku coba” Kata Yuri.Esok hari, Yuri memang bisa merubah sifatnya.Mungkin cara ini akan berhasil.Sekarang tinggal Yoona.Tapi, bagi Sungmin, jika Yuro berubah, Yoona juga akan berubah.Besok adalah hari terkahir.Yuri masih bersifat baik.Yuri membujuk Seohyun dengan baik.Seohyun percaya.Seohyun tau, bahwa teman – temannya yang merubah Yuri hingga ia menjadi sangat baik.
“Harus berapa lama aku bisa terlepas dari Yuri?” Tanya Leeteuk tak sabar. “Sabarlah sedikit.Ini masih proses.Kau saja belum menjadi pacarnya” Kata Sungmin.Leeteuk terdiam.Siwon menghampiri Tiffany. “Kenapa kau menghampiriku lagi?” Tanya Tiffany. “Pulang sekolah nanti kau kemana?” Tanya Siwon. “Entahlah, mungkin langsung pulang” “Bisakah aku mengajakmu pergi sebentar saja” “Kemana?” “Ke suatu tempat” “Baiklah”.
Jam pulang sekolah pun tiba. “Selamat siang” Kata guru yang langsung keluar dari kelas.Semua murid membereskan buku – bukunya dan dimasukan ke dalam tas dan segera pulang.Siang ini cerah sekali. “Taeyeon” Panggil Tiffany.Taeyeon menoleh. “Hari ini aku tak pulang bersamamu dan juga Sunny” “Kenapa?” “Siwon mengajak ku pergi” “Kemana?” “Entahlah.Tapi aku berjanji, aku tak akan pulang malam seperti waktu itu” Kata Tiffany. “Baiklah.Hati – hati ya” Kata Taeyeon.Tiffany hanya tersenyum.Ia segera menghampiri Siwon.Siwon mengajak Tiffany di suatu tempat.Ini sebuah gedung.Dari atas sini kota Seoul tampak terlihat jelas dan sangat indah. “Kau mau apa?” Tanya Tiffany. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” Kata Siwon. “Apa?” “Aku suka padamu” “Lalu?” “Kau sudah tau?” “Aku tau dari wajahmu” Siwon terdiam.Ternyata Tiffany sudah bisa menebak.Tiffany melirik Siwon. “Hari ini aku bisa menghargaimu” Kata Tiffany.Siwon melirik Tiffany. “Menghargai bukan berarti aku juga suka padamu” Kata Tiffany. “Lalu apa?” Tanya Siwon. “Entahlah.Aku merasa sedikit senang hari ini” Kata Tiffany.Siwon tak peduli Tiffany senang karena apa, karena pasti Tiffany senang bukan karena dirinya. “Tiffany” Kata Siwon lagi. “Aku ingin…” “Jangan mengucapkan harapanmu disini.Aku tau, kau ingin mendai pacarku kan?” Tanya Tiffany. “Kenapa kau tau?” “Aku tau dari wajahmu” “Lalu?” “Lupakan.Hanya itu kan yang akan kau bicarakan?” Tanya Tiffany. “Aku, aku mencintaimu.Aku ingin menjadi yang terbaik untukmu” Kata Siwon.Tiffany terdiam. “Aku butuh jawabanmu” Kata Siwon. “Aku tak tau harus memilih siapa” Kata Tiffany. “Apa yang kau maksud?” Tanya Siwon. “Aku rasa ada orang lain selain dirimu” Tiba – tiba Kibum datang.Siwon terkejut.
Suasana sekolah masih hening pagi ini.Tiffany sedikit menyadari sesuatu.Siwon.Selama ini ia sangat baik padanya.Sedangkan Kibum, Kibum mungkin memang menyukain Tiffany, tapi siapa yang lebih mempunyai rasa pada Tiffany? Tiffany melihat Siwon hari ini terasa seperti angin lewat.Siwon begitu dingin dan tak peduli. “Tiffany!” Panggil Kibum sambil menepuk pundak Tiffany. “Ada apa?” Tanya Tiffany. “Aku kasihan melihat Siwon” “Kenapa?” “Rasanya dari tadi ia kesal.Salah, maksudku semenjak aku mendekatimu” Kata Kibum. “Memang Jawab Tiffany. “Tiffany, sebenarnya, aku iseng mendekatimu” Kata Kibum. “Apa?” “Aku hanya menguji Siwon.Sejauh mana ia mencintaimu.Karena, selama ini, Siwon berpacaran tak bertahan lama.Paling lama hanya beberapa minggu.Dan sekarang, aku rasa, dia memang benar mencintaimu” Jelas Kibum.Tiffany terdiam. “Pulang sekolah nanti, hampiri Siwon.Aku tau, kau suka padanya juga kan? Jika aku bersungguh – sungguh menyukaiku, kau pasti akan tetap memilihnya.Aku yakin itu” Kata Kibum.
Tiffany menunggu Siwon di depan kelas.Namun Siwon melewati Tiffany seperti angin lewat.Tiffany mengikuti Siwon.Namun mobil Siwon melaju begitu cepat.Tiffany kehilangan kesempatan.Kibum menghampiri Tiffany. “Kenapa?” Tanya Kibum. “Ia pergi.Tak mau menyapaku” Jawab Tiffany. “Kau bawa mobil sendiri hari ini?” “Iya” “Sekarang, cepatlah pergi ke restaurant yang pernah kau kunjungi waktu itu” “Apa?” “Sudahlah.Jangan hal lain.Cepatlah” Kata Kibum. “Taeyeon dan Sunny?” “Nanti aku akan sampaikan ke mereka, jika kau harus pergi sekarang” Kata Kibum.Tiffany segera menyusul Siwon.
Siwon tampak makan siang disana.Tiffany masih menunggu di mobilnya sampai Siwon keluar.Siwon keluar dari restaurant.Tiffany segera keluar dari mobilnya dan segera menghampiri Siwon. “Kau marah padaku?” Tanya Tiffany. “Tidak” “Lalu, kenapa wajahmu seperti itu jika melihatku?” “Bukan urusanmu” Kata Siwon.Tiffany segera menarik Siwon masuk ke dalam mobil Tiffany.Tiffany pun lalu melajukan mobilnya dengan kencang ke suatu danau.Tiffany menggandeng tangan Siwon. “Kau mau apa?” Tanya Siwon. “Aku ingin kau tak marah padaku” “Kenapa?” “Siwon, ada yang ingin ku katakana padamu siang ini” “Apa?” “Huft, mungkin aku baru menyadari hal ini.Aku baru tau, jika kau menyukaiku, bahkan mencintaiku.Aku rasa kau memang bersungguh – sungguh.Seharusnya aku menghargai perasaanmu.Seharusnya aku sadar ini dari dulu” “Tak usah basa – basi.Katakan saja langsung” Kata Siwon. “Aku juga menyukaimu” Kata Tiffany.Suasana hening.Tiffany tak berani melirik Siwon.Siwon diam – diam tersenyum. “Kau mau jadi pacarku?” Tanya Tiffany. “Apa?” Tanya Siwon pura – pura tak mendengar. “Aku tak mendengarnya.Bisa kau ulangi sekali lagi?” Tanya Siwon. “Kau mau jadi pacarku?” Tanya Tiffany lagi.Siwon terdiam.Ia melihat danau yang begitu luas.Tiffany tak berani bertanya lagi. “Kau tak memberiku pilihan?” Tanya Siwon. “Pilihan apa? Pilihannya hanya dua.Kau menjawab iya atau tidak” Kata Tiffany. “Jika aku menolakmu, aku melakukan apa?” “Apa? Menolak? Hmm, baiklah, kau boleh tinggalkan aku disini sendiri” Kata Tiffany. “Baiklah.Aku akan memberi jawaban padamu.Sekarang, tutup matamu.Jika aku tak memberi aba – aba untuk membuka matamu selama dua menit, kau boleh membukanya” Kata Siwon.Tiffany menutup matanya.Siwon menghilang.Dua menit berlalu.Tiffany membuka matanya.Ia menoleh kanan dan juga kiri, Siwon tak ada. “Dia menolak ku” Kata Tiffany.Saat Tiffany membalikan badannya.Namun Tiffany merasakan sentuhan lembut yang menyentuh bibirnya.Tiffany melihat Siwon.Tiffany sedikit menjauh. “Itu artinya kau menolak ku juga?” “Tidak” Jawab Siwon.Tiffany segera tersenyum.Ia segera memeluk Siwon dengan erat.
PART VI
Seperti biasa, Tiffany Yuri dan Jessica berlatih cheers di lapangan basket.Taeyeon sibuk mengajari Taeyeon matematika.Hyoyeon, Sooyoung, Eunhyuk dan Donghae menari bersama di ruang dance.Siwon dan Leeteuk bermain basket.Kyuhyun dan Yesung bernyanyi dan Sungmin bermain gitar.Kibum sibuk mendengarkan lagu sambil membaca buku di kelas.Sedangkan Yoona dan Seohyun hanya duduk mengobrol di taman sekolah. “Aku sungguh tak menyangka kalian berubah seperti ini” Kata Seohyun membuka pembicaraan.Yoona menatap Seohyun. “Jangan kau pikir aku berubah sebaik ini karena Yuri.Kau salah, Aku juga ingin berubah.Rasanya aku tak pantas seperti ini” Jawab Yoona. “Benar.Kenapa tak dari dulu kita seperti ini? Kita bisa serukun ini tanpa ada yang tak adil di satu pihak?!” Kata Seohyun.Yoona tersenyum. “Sejujurnya aku masih belum yakin Yuri masih bisa menjaga sifatnya yang sekarang” Kata Yoona. “Apa yang kau maksud?” “Aku rasa, Yuri masih terlalu kaku untuk merubah sifatnya.Ia masih egois.Ia berpikir salah.Leeteuk mendekatinya bukan berarti Leeteuk akan menjadikan Yuri kekasihnya kan?” Seohyun berpikir panjang. “Benar” Jawabnya. “Huft, aku aku tak tau lagi.Wanita satu – satunya yang di suka Leeteuk hanya Taeyeon.Tak ada yang lain.Jadi, aku rasa, Yuri tak berpeluang besar untuk mendapatkan Leeteuk.Dan cepat atau lambat, Yuri akan mengetahuinya” Jelas Yoona. “Benar.Sebenarnya Yuri orang yang sangat beruntung.Yesung menyukainya sejak dulu.Tapi Yuri selalu bermain – main.Kau tau? Bagaimana sedihnya perasaan Yesung?” “Iya, aku bisa merasakan itu.Sudahlah, biarkan saja.Yuri akan sadar secepatnya” Kata Yoona yakin.Seohyun tersenyum.
Anak – anak cheerleaders sudah selesai latihan.Tiffany segera minum air mineral dan segera mengganti bajunya dengan seragam.Setelah itu Tiffany beranjak menuju kelas.Yang terlihat hanya Kibum.Tiffany tersenyum.Ia lalu menghampiri Kibum yang hanya seorang diri di kelas itu.Kibum melepas headsetnya saat melihat Tiffany. “Terima kasih banyak” Kata Tiffany. “Untuk apa?” “Berkatmu, kau telah menyadarkanku.Dan berkatmu, Siwon memaafkanku dan kembali padaku” Kibum terdiam. “Kau kenapa?” Tanya Tiffany. “Aah, tidak.Aku tidak apa – apa” Jawab Kibum yang lalu tersenyum. “Tiffany!” Panggil Sunny.Tiffany segera menoleh. “Kemarilah” Kata Sunny.Tiffany segera beranjak.Namun ia kembali lagi ke Kibum. “Sekali lagi, terima kasih” Kata Tiffany sambil tersenyum mengedipkan matanya.Tiffany kembali ke Sunny.Kelas kembali hening.Kibum diam – diam tersenyum.Namun senyumnya kembali surut. “Seandainya aku tak berbohong dan tak membiarkan Siwon merebut Tiffany kembali, mungkin sekaranglah aku yang berbahagia” Cetus Kibum dalam hati.Namun ia kembali tersenyum.Demi sahabatnya, segalanya pun menjadi ikhlas.Kibum menengok ke arah jendela.Matahari begitu bersinar.Seolah – olah tersenyum pada Kibum.
Leeteuk menghampiri Yuri sepulang sekolah tanpa di ketahui siapa pun. “Aku ingin bicara padamu” Kata Leeteuk menarik Yuri. “Apa yang ingin kau katakan?” Tanya Yuri.Leeteuk masih sedikit berpikir. “Aku…” “Apa kau ingin…” “Jangan memotong perkataanku” Protes Leeteuk.Yuri terdiam. “Hmmm, kau tau siapa lelaki yang sesungguhnya mencintaimu?” Tanya Leeteuk pada Yuri.Yuri berpikir. “Kau?” Tanya Yuri. “Tebakanmu salah” “Lalu?” “Yesung” “Apa?” “ku boleh minta sesuatu padamu?” “Apa?” “Jangan memotong saat aku menjelaskan sesuatu” Kata Leeteuk. “Baiklah” Jawab Yuri. “Sejujurnya, aku tak menyukaimu sama sekali.Aku tak ada rasa padamu.Kau bahkan tau, jika satu – satunya orang yang ku cintai hanya Taeyeon.Dan, aku memang sengaja mendekatimu.Semua orang termasuk aku ingin kau berubah menjadi lebih baik.Kau sadar, memang banyak sekali fansmu yang sangat mengagumi kesempurnaanmu.Tapi apa kau tak pernah sadar, bahwa mereka memilih orang yang salah.Dan aku rasa perkataanku barusan salah.Karena memang ada orang yang mencintaimu dengan tulus adalah Yesung.Tak ada yang lain.Apa kau mengerti?” Yuri hanya terdiam dan mengalihkan pandangannya.Yesung memang baik padanya.Ia selalu sabar menunggu Yuri.Tapi Yuri tak sadar soal itu.Yuri sadar sedikit demi sedikit. “Apa ada waktu untuk ku untuk merubah segalanya?” Tanya Yuri tiba – tiba. “Tentu saja.Waktumu sangat tak terbatas” Jawab Leeteuk dengan lesung pipinya yang sangat manis. “Lebih baik, sekarang kau menemui Yesung.Jelaskan perasaanmu selama ini” Kata Leeteuk.Yuri menatap Leeteuk dan ia langsung berlari mencari Yesung yang kemungkinan masih di ruang musik.Ruang musik tampak kosong.Tak ada seorang pun disana.Namun ada suara yang membuat Yuri terkejut. “Sedang apa kau disini?” Tanya Yesung tiba – tiba.Yuri membeku.Yesung masih menatap Yuri. “Kenapa kau hanya terdiam? Kau mencariku?” Tanya Yesung. “Iya” Jawab Yuri. “Ada apa?” “A… Aku, aku ingin berbicara padamu” Yesung semakin penasaran. “Bisakah kau ikut denganku sebentar? Lebih baik kita berbicara di dalam mobil” Kata Yesung.Yuri pun mengikuti Yesung.Mobil Yesung berjalan lumayan cepat. “Apa yang ingin kau katakana?” Tanya Yesung. “Maafkan aku” Kata Yuri menundukan kepalanya. “Untuk apa?” Tanya Yesung heran.Yuri menatap Yesung. “Mungkin kau tak mengerti persoalan apa yang membuat ku bisa minta maaf kepadamu.Tapi aku memang bersalah.Aku rasa aku telah melakukan kesalahan yang paling besar.Tidak, tapi aku memang bersalah.Aku, tak sadar ketik ada orang yang memberikan cintanya tulus untuk ku, sedangkan aku memilih orang yang cintanya untuk orang lain” Yesung lalu terdiam. “Apa maksudmu? Aku tak mengerti” Kata Yesung. “Kau, kau menyukai ku sejak dulu kan?” Tanya Yuri.Yesung menghentikan mobilnya.Ia menatap Yuri dalam. “Apa?” “Aaaah, tidak! Tidak! Aku, hanya bertanya.Dan…” “Itu memang benar” Jawab Yesung.Yuri terdiam dan lalu melanjutkan perkataannya. “Yaaaa.Sebenarnya bukan itu yang ingin aku katakana padamu” “Lalu apa?” “Hmmm, aku lebih memilih orang yang mencintai ku dengan sangat tulus.Dan aku baru sadar sekarang” “Apa yang kau maksud?” “Aku, aku suka padamu.Dan aku baru bisa memberikan jawaban ini sekarang.Mungkin dulu kau kecewa atau marah padaku.Maafkan aku” Kata Yuri.Yesung tersenyum. “Tak usah di permasalahkan.Lagi pula aku tak pernah kecewa, apa lagi marah padamu” Kata Yesung.Yuri tersenyum.Yesung melanjutkan perjalanannya kembali untuk mengantar Yuri pulang.
“Aaah, akhirnya rencana ini berhasil juga” Kata Sungmin. “Aaaah, akhirnya ini berkhir juga” Kata Leeteuk. “Terimakasih, jika kalian tak membantu, kita tak akan bebas” Kata Sunny. “Tentu saja” Kata Sungmin sambil tersenyum.Leeteuk mencuri pandangan kepada Taeyeon yang sedang menonton TV.Ia pun lalu menghampiri Taeyeon dan duduk di sebelah Taeyeon.Taeyeon melirik Leeteuk sebentar. “Kau sedang menonton apa?” Tanya Leeteuk. “Serial drama.Kau suka?” Tanya Taeyeon. “Hmmm, tidak begitu.Tapi jika acara TV sedang tidak bagus, aku terpaksa menonton drama” Taeyeon hanya tersenyum. “Nanti malam kau ada acara?” Tanya Leeteuk. “Tidak.Ada apa?” Tanya Taeyeon penasaran. “Jika aku katakana ini, kau marah tidak?” “Mengatakan apa?” “Hmmm, aku takut kau marah” “Tidak.Aku tak akan marah” “Baiklah, maukah nanti malam kau berkencan denganku?” Tanya Leeteuk penuh harap.Taeyeon terkejut. “Kau? Mengajak ku kencan? Malam ini?” Tanya Taeyeon meyakinkan. “Iya” Jawab Leeteuk. “Bagaimana? Kau mau kan?” Desak Leeteuk. “Baiklah.Aku menerima tawaranmu” Jawab Taeyeon sambil tersenyum.Leeteuk sangat senang. “Sungmin” Panggil Sunny. “Kenapa?” “Malam ini kau tak mengajak ku ke suatu tempat?” Sungmin terkejut. “Jika kau tak mau, ya sudah.Tak apa – apa” Kata Sunny. “Aku bukan tak mau” “Lalu?” “Aku tak bisa.Tapi jika kau mengajak ku, ya sudah.Nanti malam aku menjeputmu ya.Kita berkencan” Kata Sungmin.Dugaan Sunny tak sampai sini.Padahal ia hanya mengajak Sungmin jalan – jalan.Tapi Sungmin mengajaknya kencan. “Benarkah?” Tanya Sunny. “Benar.Apa wajahku yang manis ini belum meyakinkanmu?” Canda  Sungmin.Sunny hanya tersenyum.
Malm pun tiba. “Tiffany, aku mau pergi bersama Leeteuk.Kau mau pesan apa?” Tanya Taeyeon saat akan pergi bersama Leeteuk. “Tak usah.Lagi pula sepertinya kalian pulang larut malam.Dan mungkin aku sudah tidur” Kata Tiffany. “Kau yakin? Aku tak keberatan” Kata Leeteuk. “Sudahlah.Ini sudah hampir jam setengah delapan.Ayo buruan” Kata Tiffany. “Baiklah.Baik – baiklah di rumah” Kata Taeyeon.Tiffany kini sendirian di rumah.Sunny sudah berangkat bersama Sungmin sebelum Taeyeon.Tiffany pun memutuskan untu menonton acara TV.Malam itu juga, Kibum bertemu dengan Siwon. “Besok malam aku sudah kembali ke Amerika.Aku tak jadi menetap disini” Kata Kibum. “Ooh.Ya sudah” Kata Siwon.Suasana hening. “Siwon, aku boleh minta sesuatu padamu sebelum aku kembali ke Amerika?” Tanya Kibum. “Apa?” “Waktu ku di Korea hanya besok, bolehkah besok seharian saja aku bersama Tiffany?” “Apa?” “Uuh, jika kau tak mengizinkan juga tak apa – apa.Aku… Aku hanya bertanya” Kata Kibum yang lalu terdiam.Siwon memikirkannya dengan serius. “Kibum, sebenarnya aku tak mengizinkan” Kata Siwon.Kibum masih terdiam. “Kau tau? Aku sangat mencintai Tiffany.Tapi, kau adalah sahabatku.Dan besok adalah waktu terakhirmu di Korea.Jadi apa boleh buat? Mau tak mau, aku harus merelakan Tiffany untuk bersamamu satu hari saja” Kata Siwon.Kibum menatap Siwon. “Benarkah? Kau mengizinkanku?” Tanya Kibum.Siwon mengangguk sambil tersenyum. “Terimakasih!” Kata Kibum yang lalu memeluk Siwon erat. “Kau memang sahabat terbaik ku” Kata Kibum. “Iya iya.Sudahlah” Jawab Siwon.
Minggu pagi ini cerah sekali.Waktu sudah menunjukan jam Sembilan tepat.Dan pagi itu di kejutkan dengan kedatangan Kibum. “Bisakah aku bertemu dengan Tiffany?” Tanya Kibum ramah kepada Sunny. “Tiffany? Aaah, tentu saja.Ayo masuklah.Akan ku panggilkan Tiffany” Kata Sunny sangat ramah. “Tidak usah.Aku disini saja” “Uuuh, ayo masuk sebentar.Kebtulan, Taeyeon sedang membuat pancake, siapa tau saja kau suka” Kata Sunny. “Tidak.Tidak usah.Aku sudah sarapan” Kata Kibum sambil tersenyum. “Baiklah.Tunggu sebentar, akan ku panggilkan Tiffany” Sunny segera memanggil Tiffany.Kibum hanya menunggu di luar.Tiffany terkejut melihat Kibum.Kibum pun menjelaskan maksudnya kenapa ia menjemput Tiffany.Tiffany menerima ajakan Kibum. Kibum mengajak Tiffany ke hampir semua tempat yang ada di Korea.Makan bersama, berfoto, bercanda, berjalan – jalan, bernyanyi, bahkan bermain, semua sudah di lakukan.Tak terasa.Waktu sudah menunjukan jam tiga sore.Seharian ini Siwon tak ada kabar.Tiffany sukup cemas, karena Siwon tak menelpon atau mengiriminya pesan dan sebagainya.Tapi kecemasan Tiffany lenyap karena kesenangan ini.Kibum mengajak Tiffany ke danau.Danau ini adalah tempat Tiffany saat mengajak Siwon beberapa waktu lalu. “Kenapa kau mengajak ku kesini?” Tanya Tiffany. “Ada yang ingin aku katakan kepadamu” Jawab Kibum. “Apa?” “Aku, aku mau berterima kasih padamu” “Untuk apa?” “Karena hari ini, kau mau berjalan – jalan denganku” “Aaaahhh, kita teman.Sudahlah.Kau tak perlu berterima kasih.Aku sangat senang jika kau mengajak ku” Kata Tiffany sambil tersenyum. “Iya.Tapi bukan itu yang ku maksud” “Lalu?” “Nanti malam aku sudah harus kembali ke Amerika.Aku mengajakmu, karena aku ingin bersamamu satu hari ini saja.Sebelumnya, aku memang sudah minta izin pada Siwon.Karena, aku takut.Jika aku tak izin padanya, hubunganmu dan Siwon hanya sia – sia.Dan hancur karena aku” Kata Kibum.Tiffany masih terdiam tak mengerti. “Aku tak peduli kau mengerti hal ini atau tidak.Yang penting aku sudah melalui satu hari denganmu” Kata Kibum lagi.Tiffany masih terdiam. “Tiffany, aku boleh minta sesuatu padamu sebelum aku pergi?” Tanya Kibum. “Apa?” Tanya Tiffany heran.Kibum segera memeluk Tiffany.Tiffany tak bisa berkutik lagi.Siwon melihat ini dari jauh. “Jika aku tak mengizinkan, kasihan Kibum.Tapi jika aku sudah izinkan seperti ini, ia pasti akan melakukan itu kepada Tiffany” Cetus Siwon sambil terus mmantau Kibum dan Tiffany.Lima belas menit berlalu.Kibum melepas pelukannya.Kibum lalu tersenyum pada Tiffany. “Ooh iya, aku ingin memberikan ini padamu” Kata Kibum sambil memberikan Tiffany sebuah kotak musik berwarna merah muda.Tiffany membuka kotak musik itu.Jika di buka, isinya terdapat foto Kibum dan Tiffany dan sebuah lagu yang mengalun.Tiffany segera menutup kembali. “Aku sengaja berikan itu, jika suatu saat kau ingin mengingatku atau rindu padaku” Kata Kibum.Tiffany hanya tersenyum. “Sebenarnya, aku sudah mengerti maksud hatimu apa.Sesungguhnya kau mencintaiku.Lebih dari kau mencintai mantan pacarmu.Tapi kau ikhlas demi sahabatmu, Siwon.Aku tak akan marah dan tak akan pernah bisa marah.Karena kalian berdua sama – sama mencintaiku dengan sangat tulus.Dan kau ingat perkataanku? Jika kau memang sungguh mencintaiku, mungkin aku akan memilihmu dari pada Siwon.Tapi ternyata kau berbohong.Tapi, sudahlah.Ini sudah berlalu.Aku menghargaimu dan juga Siwon.Siwon telah baik padaku.Dan mungkin ia yang paling berarti untuk ku” Kata Tiffany. “Aku senang jika kau senang.Dan aku akan sedih jika kau sedih.Yang penting aku masih bisa berteman baik denganmu” Kata Kibum sambil tersenyum.Tiffany tersenyum.
Kibum melihat sekeliling bandara sambil memegang tiket pesawat.Mungkin tiga atau empat tahun lagi ia bisa kembali lagi kesini.Tapi itu masih sangat lama.Bahkan mungkin, Tiffany sudah hidup bahagia bersama Siwon.Kibum tersenyum.Ia menggeret kopernya dan berjalan.Namun suara yang taka sing lagi di telinga Kibum memanggil namanya.Kibum segera menghentikan langkahnya dan segera membalikan tubuhnya.Seorang gadis yang segera memeluk dan memberikan sentuhan lembut di bibir Kibum.Kibum masih bisa mersakan pelukan ini.Tapi ia tak bisa merasakan sentuhan ini.Gadis itu segera melepas pelukannya.Ia menatap Kibum.Dia adalah Tiffany yang sambil membawa boneka kucing berwarna putih yang sangat lucu.Boneka kucing itu di berikan kepada Kibum.Di leher boneka kucing itu terdapat sebuah kalung yang terdapat foto Tiffany.Tiffany segera tersenyum. “Aku akan selalu menyayangiku seperti aku menyayangi Siwon” Kata Tiffany.Kibum tersenyum.Ia tak akan pernah lupa kejadian ini.Kibum segera berangkat.Setelah dari bandara Tiffany segera menuju pulang.Ia masih menatap layar ponselnya.Siwon masih tak ada kabar.Ini sudah hampir dekat rumah.Namun Tiffany meminta sopir taxi untuk meutar arahnya menjadi ke rumah Siwon.Tiffany turun dari taxi dan berdiri di depan rumah Siwon.Ia menekan bel rumah.Namun tak ada jawaban.Sudah berkali – kali Tiffany menekan bel rumah Siwon, namun Siwon tak keluar juga.Tiffany mencoba menghubungi Siwon.Namun ponsel Siwon mati.Tiffany hanya menatap rumah Siwon.Karena pasrah, ia pun duduk di depan pagar. “Tak ada gunanya jika aku marah” Cetus Siwon.Siwon segera turun dan membukakan pintu untuk Tiffany.Tiffany segera berdiri. “Aku cemas padamu.Karena tumben sekali, seharian ini kau tak ada kabar” Kata Tiffany. “Aku memang sengaja tak mengabarimu.Karena kau sedang bersama Kibum.Aku tak mau merusak hari Kibum yang sangat berharga bersamamu” Kata Siwon.Tiffany hanya terdiam. “Sudahlah, aku tak marah.Aku tau yang Kibum lakukan padamu.Tapi ini demi hatinya senang.Kau juga tak perlu khawatir” “Tapi, aku merasa bersalah padamu” “Tidak.Tidak apa – apa.Ini bukan salahmu dan bukan salahku.Bahkan bukan salah Kibum.Bawa saja ini sebagai kesenangan sesaat” Kata Siwon.Tiffany masih terdiam. “Tapi aku takut jika kau menjauh” Kata Tiffany.Siwon mendekati Tiffany. “Aku tak akan pernah jauh darimu.Aku berusaha untuk tidak menjauh darimu.Karena kau tau? Aku sangat sayang padamu” Kata Siwon. “Benarkah?” “Iya.Aku pernah berjanji, jika suatu saat aku memilikimu, aku akan selalu ada untukmu.Aku adalah pelengkap hidupmu.Aku tak boleh egois.Dan jika kau sedih, aku juga akan sedih.Jika kau senang, aku juga akan senang.Jika kau ada masalah, aku akan segera membantumu.Dan, aku juga akan terus mencintai dan menyayangimu di situasi yang berubah – ubah” Kata Siwon.Tiffany tertegun atas semua perkataan Siwon.Tiffany segera tersenyum.Ia memeluk Siwon dengan erat. “Terima kasih.Terima kasih banyak.Kau memang seperti malaikatku.Terima kasih” Kata Tiffany sambil tersenyum.Siwon juga tersenyum.Malam ini adalah malam yang sangat indah dengan taburan bintang di langit.Dan saat – saat ini, tak akan pernah terlupakan.
TAMAT
Tokoh :
è Tiffany Hwang
è Choi Siwon
è Kim Kibum
è Kim Taeyeon
è Park jung su (Leeteuk)
è Jessica Jung
è Lee Donghae
è Kwon Yuri
è Kim Jong Wun (Yesung)
è Choi Sooyoung
è Kim Hyoyeon
è Lee Hyuk jae (Eunhyuk)
è Lee Sunny
è Lee Sungmin
è Seo ju Hyun (Seohyun)
è Cho Kyuhyun
è Im YoonA