PART I
Hyuri hanya memandangi sekeliling taman.Rasanya kini ia tak mempunyai teman.Bahkan orang – orang tak menghiraukannya sama sekali.Akhirnya Hyeri memutuskan untuk berjalan ke daerah tempat perbelanjaan.Disana ramai sekali.Hyeri sangat bingung.Entahlah, perasaan apa yang membuatnya sebingung ini.Rasanya ia baru pertama kali datang kemari.Namun sebenarnya ia sudah berkali – kali tanpa bosan ke tempat ini.Ia melintasi kedai es krim.Matanya terus tertuju ke kedai itu. “Aku ingin es krim” Keluh Hyeri.Ia merogoh kantong bajunya. “Aku tak punya uang” Keluh Hyuri lagi.Namun ia melihat seorang Kibum yang melintas di depannya dan membawa dua cup es krim.Hyuri mengikuti Kibum tampan itu.Kibum itu belum menyadari kalau Hyuri mengikutinya.Seketika ia berhenti dan menoleh.Tapi tak ada yang mengkuti.Itu karena Hyuri cepat bersembunyi.Kibum itu tak peduli.Ia kembali melangkah.Hyuri kembali mengikutinya.Kibum itu mempercepat langkahnya hampir berlari.Hyuri pun berlari kecil.Dan Kibum itu berhenti dengan tiba – tiba.Hyuri menabrak Kibum itu. “Aha! Pasti kau yang mengikutiku dari tadi!” Bentak Kibum itu.Hyuri terkejut. “Maafkan aku” Kata Hyuri sambil menunduk. “Kenapa kau mengikutiku?” Tanya Kibum itu lagi. “Hmmm, aku… Aku ingin es krim” “Apa? Kenapa kau tak membeli sendiri?” “Aku tak punya uang” Jawab Hyuri. “Wanita sepertimu mustahil tak punya uang” Jawab Kibum itu saat melihat penampilan Hyuri yang memakai rok balon selutut berwarna abu – abu muda yang di padukan dengan baju kemeja berwarna merah muda dan sepatu yang sangat manis berwarna putih dengan pita berwarna putih yang terikat di kepala Hyuri dan jam tangan aneh yang melingkar di tangan kirinya. “Tapi aku sungguh – sungguh tak mempunyai uang” Keluh Hyuri. “Baiklah, ambilah ini” Kata Kibum itu memberikan satu cup es krim yang dipeganggnya untuk Hyuri.Hyuri menerima dengan senang.Ia tersenyum. “Terimakasih” Kata Hyuri sambil tersenyum.Kibum itu tak mengatakan apa – apa.Ia lalu melanjutkan langkahnya.Hyuri melahap es krim itu dengan nikmat.
“Tidak! Jangan bercanda kau” Kata Kibum sambil tersenyum melihat teman – temannya yang selalu menggodanya. “Kibum, kau tau Angle?” Tanya Changmin. “Siapa dia?” “Wanita kelas sebelah yang baru pindah dari Amerika” Jawab Donghae. “Uuhhh!!! Kalian memang sudah gila! Tolong jangan menggodaku dengan wanita lain” Keluh Kibum.Donghae dan Changmin hanya terus tertawa. “Kenapa? Apa kau takun Jiwon marah?” Goda Donghae. “Cukup! Aku sudah tak ada hubungannya lagi dengannya” Jawab Kibum yang lalu pergi. “Kibum! Jangan bertindak seperti anak kecil!” Kata Donghae sambil tersenyum. “Kibum!” Panggil Changmin.Kibum menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Changmin. “Hati – hati bertemu dengan Jiwon” Goda Changmin lagi.Kibum hanya mendengus kesal dengan ulah kedua sahabatnya itu.Kibum berjalan menuju lokernya.Ia membuka lokernya.Namun ia kembali terbayang dengan wajah Hyuri. “Uuh! Aku tak mengenalnya.Kenapa ia selalu terbayang dalam pikiranku?” Pikir Kibum.Kibum menutup lokernya kembali.
“Hmm, beberapa hari ini aku hanya berjalan – jalan disekitar sini.Tak ada tempat yang menyenangkan.Bahkan aku tak punya teman” Keluh Hyuri yang lalu kembali duduk di bangku taman.Hyuri kembali terdiam.Namun ia teringat sesuatu. “Lelaki yang kemarin!” Serunya sambil menjetikan telunjuknya. “Mungkin saja ia mau berteman denganku” Kata Hyuri sambil tersenyum. “Tapi, apa mungkin aku bertemu dengannya lagi?” Pikir Hyuri.Seketika Hyuri kembali tersenyum.Ia langsung tersenyum.Hyuri kembali ke sekitar kedai es krim yang kemarin.Tak salah, lelaki itu memang ada disana.Ia mau masuk ke dalam kedai itu.Hyuri segera masuk ke dalam kedai itu.Hyuri menempati satu meja kosong.Saat Kibum ingin duduk disana, ia sangat terkejut melihat Hyuri yang tiba – tiba disana. “Kau?!” Hyuri hanya tersenyum. “Kenapa kau disini?” Tanya Kibum. “Apa kau harus bertanya seperti itu?” Tanya Hyuri.Kibum berbalik badan dan segera pergi.Namun Hyuri segera beranjak dan menarik Kibum untuk duduk di meja itu. “Kenapa kau menggangguku?!” Protes Kibum. “Aku tak mengganggumu.Aku hanya ingin kau duduk disini” “Sekarang aku sudah duduk disini.Lalu, apa yang akan kau lakukan? Membunuhku hidup – hidup di tempat ramai seperti ini?” “Uuhh, aku tak sekejam itu.Berpikir sehatlah” Protes Hyuri.Kibum hanya terdiam.Ia lalu melahap segelas es krim yang sudah di pesannya.Hyuri hanya menatap Kibum yang sedang makan es krim.Kibum perlahan melihat Hyuri. “Kenapa dari tadi kau memperhatikanku seperti itu?” Tanya Kibum. “Apa kau mau es krim?” Tanya Kibum lagi. “Uh, tidak – tidak! Aku tidak ingin es krim saat ini” “Lalu?” “Tidak jadi.Lebih baik kau habiskan dulu es krim mu” Kibum menatap Hyuri dengan aneh.Ia kembali melahap es krimnya. “Hei, apa boleh aku bertanya sesuatu padamu?” Tanya Hyuri. “Apa?” Tanya Kibum yang lalu melahap kembali es krimnya. “Apa kau mau jadi temanku?” Kibum tersedak.Hyuri kebingungan.Ia lalu memukul pelan punggung Kibum dan mengambilkan segelas air untuk Kibum. “Maafkan aku” Kata Hyuri bersalah.Kibum menghembuskan nafasnya. “Aku tak mengenalmu.Aku juga tak tau kau datang dari mana, asalmu dari mana, bersekolah dimana dan sebagainya.Kenapa tiba – tiba kau ingin menjadi temanku?” “Aku tak punya teman” “Jadi tujuanmu mengikutiku hanya ingin berteman?” Hyuri hanya mengangguk sambil tersenyum. “Ya sudah.Kita sekarang teman.Tapi dengan satu syarat, jangan mengikutiku terus” Kata Kibum sinis. “Kenapa? Aku kan berteman denganmu.Dan apa berteman hanya sebatas bertemu di kedai es krim?” Protes Hyuri. “Aku tak bilang begitu” “Tidak! Aku ingin menghampirimu kapan pun aku mau.Jika tidak…” “Apa? Apa kau akan membunuhku?” Hyuri kembali terdiam.Ia tak jadi melanjutkan perkataannya. “Sudahlah” Kata Kibum yang lalu beranjak.Hyuri mengikuti Kibum kembali.Di depan kedai, Kibum berhenti. “Kau tak pergi?” Tanya Kibum. “Kau ingin aku pergi?” “Tidak, tidak.Setidaknya kau jangan mengikutiku terus” “Aku temanmu” “Iya, aku tau.Lalu kau mau apa? Sekarang aku ingin pulang” “Boleh aku ikut?” “Apa? Kau gila!” “Aku tak punya tempat tinggal” “Kau sungguh gila.Apa ada wanita sepertimu tak punya tempat tinggal?” “Ada” “Siapa?” “Ya aku” Jawab Hyuri.Kibum mulai kesal. “Bagaimana? Boleh kan?” Tanya Hyuri penuh harap. “Aku tak mengenalmu!” Jawab Kibum.Hyuri segera mengulurkan tangannya. “Kenapa?” Tanya Kibum. “Kau kan tak mengenalku.Sekarang, ayo kita berkenalan.Supaya kau mengenalmu” Terpaksa Kibum menjabat tangan Hyuri yang dingin itu. “Namaku Lim Hyu Ri.Lebih singkatnya Hyuri” “Kim Kibum.Panggil Kibum saja” Hyuri tersenyum. “Kenapa tanganmu dingin sekali?” Tanya Kibum. “Hmm, mungkin karena grogi” “Grogi kenapa?” “Entahlah.Sudahlah, ayo pulang” Kata Hyuri mengajak Kibum. “Pulang?” “Kau sudah kenal aku kan? Jadi itu artinya aku boleh tinggal bersamamu” “Siapa bilang? Aku tak bilang begitu” “Uuh, ayolah” “Hyuri, aku tinggal di apartement! Jika kau tinggal bersamamu, apa kata orang – orang?” “Tenanglah.Aku tak akan berbuat macam – macam” “Tapi…” “Jika tak ada tempat untuk ku, aku tidur di sofa atau dimana pun tempat yang kosong di apartementmu” Kata Hyuri. “Uuhh, sudahlah! Jangan mengoceh terus” Keluh Kibum yang lalu mengajak Hyuri ke apartementnya.Hyuri tersenyum senang.
Malam menjelang.Kibum menyiapkan makan malamnya untuk dirinya dan juga Hyuri.Ia lalu menyediakan di meja makan. “Maaf, hari ini kita makan ramen saja” Kata Kibum. “Tidak apa – apa.Yang penting kita kenyang malam ini” Jawab Hyuri.Hyuri dan juga Kibum menyantap ramen itu dengan nikmat.Setelah makan, Hyuri melihat langit dari balkon apartement Kibum.Tampaknya ia sedang memikirkan sesuatu.Kibum menghampiri. “Kau sedang apa disini?” “Tidak.Aku hanya melihat bintang – bintang” Kibum hanya terdiam.Ia pun ikut melihat langit bersama Hyuri. “Kenapa kau tinggal di apartement?” Tanya Hyuri. “Pertanyaanmu sungguh aneh” “Kenapa?” “Baru ada orang yang menanyakan hal ini padaku” Hyuri hanya terdiam. “Aku sudah lama menempati apartemen ini.Sebenarnya, aku tinggal disini dan bersekolah disini adalah pelarianku” “Kau kabur?” Tanya Hyuri. “Benar.Aku tak bisa menerima kedua orang tuaku yang hidupnya terpisah.Mereka berpisah hanya karena sebuah perusahaan.Ayahku ada di Jepang sekarang.Dan Ibuku ada di Singapura.Hak asuh untuk diriku diputuskan berada di tangan Ayah.Tapi kau tau, sebenarnya aku tak begitu suka pada Ayahku.Ayahku selalu menekanku untuk melanjutkan perusahaannya yang sudah berkembang.Tapi aku tak bisa.Aku lebih suka dengan cita – citaku sendiri.Yaitu menjadi seorang actor” “Kau actor?” “Iya.Apa kau tak pernah melihatku di televise atau internet?” “Tidak” “Sudahlah” Hyuri kembali terdiam. “Kenapa kau tak menuruti perintah Ayahmu? Aku rasa berbisnis lebih baik.Masa depanmu akan lebih cerah.Jika actor, rasanya tak menjamin kehidupanmu akan baik selamanya” Kata Hyuri. “Kenapa?” “Jika kau sudah tua, tawaran untuk syuting akan lebih sedikit.Bahkan mungkin tak ada” “Aku akan berbisnis” “Berbisnis apa?” Kibum terdiam. “Sudahlah, aku tak mau membahas ini” Jawab Kibum yang lalu kembali masuk.Hyuri ikut masuk.Malam semakin larut. “Aku tidur di sofa?” Tanya Hyuri.Kibum terdiam.Ia tampak berpikir. “Aku kasihan denganmu.Malam ini kau tidur di kasur saja.Biar aku yang tidur di sofa” Kata Kibum. “Benarkah?” “Sudahlah.Ayo cepat” Kata Kibum.Hyuri segera terlelap.Kibum tak terbiasa tidur di sofa.Ia tak bisa tidur.Namun mengingat besok jadwalnya sangat padat, ia memaksakan untuk tidur.
to be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar