Sabtu, 07 Januari 2012

14th DAYS part IV

PART V
4 tahun berlalu.Elisa kembali ke Jakarta untuk membuka usaha disana.Ia telah menjadi designer ternama sekarang.Ia sudah sukses.Elisa teringat dengan Evan.Mereka belum putus.Meski selama 14 bulan mereka nggak ada kontak lagi.Entahlah, Elisa percaya dengan 14 hari.Karena 14 hari itu adalah kenangannya.Selain itu, janji Evan menemui Elisa adalah setelah 14 hari kedatangan Elisa.Akhirnya Elisa bertekad menunggu Evan selama 14 hari lagi.Ia berharap Evan masih mengingatnya dan mencintainya seperti dulu.Hari demi hari terus berlalu.Evan tak kunjung datang mencarinya.Karena masih sedikit ingat dengan alamat rumah Evan, di hari ke – 14 ia mencari kerumahnya.Suasana rumah Evan tampak sepi.Rumahnya yang besar itu seperti tak berpenghuni.Ia memencet bel rumah Evan.Masih tak ada jawaban.14 menit kemudian, seorang laki – laki yang lebih tua darinya sedang menggendong satu anak perempuan berambut ikal yang sangat manis pun keluar.Elisa masih ingat dengan wajah itu.Dia adalah Kak Faris dengan anaknya yang baru berusia 2 tahun. “Cari siapa?” Tanya Faris. “Hmmm, Evannya ada?” Tanya Elisa polos. “Maaf, siapa ya?” Tanya Faris. “Elisa.Masih ingat?” Tanya Elisa. “Iya.Ooh, masuk dulu.Ada yang mau gue elasin ke elo” Kata Faris.Elisa pun masuk ke dalam rumah itu.Rumah ini beda dengan keadaan terakhir kali Elisa mengunjungi rumah ini 4,5 tahun yang lalu.Rumah ini sepi, seperti tak ada kehidupan.Harusnya disini ramai dengan seluruh keluarga Evan dan keponakan – keponakan Evan. “Duduk dulu, Lis” Kata Faris mempersilahkan duduk.Sesosok perempuan yang umurnya tak jauh beda dengannya pun datang.Dia berkulit putih dan juga sangat cantik.Wajahnya manis.Ia adalah istri Faris.Ia tersenyum kepada Elisa.Elisa membalas senyumannya. “Hmm, Evan mana?” Tanya Elisa sudah tak sabar bertemu Evan. “Lis, ada yang mau gue omongin.Tapi lo janji, lo jangan marah dan jangan pernah nyesel.Ini emang cukup nyakitin” Kata Faris. “Apa? Emang kenapa? Ada apa selama gue pergi?” Tanya Elisa bingung.Faris menatap Elisa. “Lis, sebenarnya, 14 hari yang lalu, Evan udah pergi” Kata Faris. “Evan? Evan pergi kemana? Cepet bilang! Evan pergi kemana?” Tanya Elisa sambil menarik tangan Faris. “Evan… Evan udah nggak ada.Dia kecelakaan pas perjalanan mau ke rumah lo.Dia kira, 14 hari yang lalu lo udah balik ke Jakarta.Tapi ternyata belum.Di sengaja pengen nyampe dirumah lo jam 14.00 WIB.Katanya, dia nggak boleh telat gimana pun caranya.Akhirnya di mempercepat jalan mobilnya.Dan saat itu emang habis hujan.Jadi jalan agak sedikit licin.Nggak tau gimana, yang jelas di kehilangan kendali, dan akhirnya nabrak tiang lampu lalu lintas.Dan pas jam 14.00 WIB, ia meninggal di tempat” Jelas Faris.Elisa melepas tangan Faris.Ia menatap Faris.Matanya berkaca – kaca. “Evan.Jam 14.00?” Cetus Elisa pelan. “Itu nggak mungkin!!! Kak Faris bohong kan?! Lo bohong kan? Lo Cuma mau jailin gue kan?!” Tanya Elisa. “Lis! Dulu gue emang suka jailin elo.Tapi sekarang enggak.Ini kenyataan.Kalo lo nggak percaya, sekarang ikut gue” Kata Faris.Faris mengajak Elisa ke sebuah tempat.Ternyata pemakaman.Elisa dan Faris melewati setapak disekitar beberapa gundukan tanah itu.Ia melihat sebuah gundukan yang terlihat masih baru dengan bunga – bunga yang masih segar.Baunya wangi sekali.Faris menunjukan makam Evan.Elisa hanya bisa menatap makam Evan. “Evan? Evan!” Teriak Elisa.Ia duduk disamping makam Evan. “Mana janji lo? Mana semua janji 14 hari lo? Kenapa lo dateng 14 hari sebelum gue balik? Kenapa, Van?! Kenapa lo harus ninggalin gue sekarang?!” Keluh Elisa sambil menangis.Elisa sudah tak tahan lagi.Ia hanya bisa menyesal. “Lis, nggak baik nangis di pemakaman” Kata Faris.Elisa segera mengusap air matanya dan ia segera berdiri. “Mendingan kita pulang sekarang” Kata Faris.Faris merangkul Elisa.Elisa masih menatap makam Evan.Elisa diantar pulang oleh Faris. “Lis, ini ada kotak.Gue nggak tau apa isinya.Tapi intinya, ini dari Evan” Kata Faris.Elisa menerima kotak berwarna kuning itu.Kuning adalah warna kesukaan Elisa.EElisa segera membuka kotak itu.Isinya adalah sebuah sapu tangan berwarna kuning.Dan di dalamnya ada secarik kertas.Elisa membacanya.
Lis, gue sengaja ngasih sapu tangan ke elo.Jangan liat barangnya, tapi ini emang bermanfaat untuk lo.So, kalo lo nangis, lo bisa hapus air mata lo pake sapu tangan ini.Kalo lo keringetan atau apa.Tapi, gue harap, lo nggak sedih lagi.Gue tau, lo pasti bakalan balik kesini.Dan janji gue, gue bakalan nunggu lo selama 14 hari.Eits, salah.Tapi gue bakalan dateng selama 14 hari.Atau bahkan kurang dari 14 hari.Hahaha J Udah deh.Dari pada gue banyak omong lewat surat ini mendingan gue udahin ya.Lagian 14 hari lagi kan kia bakalan ketemu.Disimpen baik – baik ya sapu tangannya.Anggap kenangan.Oke.Elisa, kayaknya suratnya sampe sini dulu.Gue udah ngantuk.Hahaha.Bye Elisa.Sampai ketemu 14 hari lagi. I LOVE YOU :*
EVAN
Elisa kembali menitikan air matanya. “Yang sabar ya, Lis.Janji itu luntur bukan karena kesengajaan.Nggak usah sedih lagi” Kata Faris.Elisa menunduk dan terdiam. “Apa ada lagi pesan Evan untuk gue?” Tanya Elisa. “Always smile” Jawab Faris.Elisa segera tersenyum.Faris pun tersenyum.

Tamat

-> Thanks for reading ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar